Warning 21+ Telaga bening di pelupuk mata Ruby terus bergulir dan membasahi kedua pipinya yang memucat. Ponsel Wilson terlepas dari tangannya dan tergeletak begitu saja di lantai. Ia mengepalkan kedua tangannya dengan erat di dadanya yang terasa sangat sesak. Suara isak tangis memenuhi ruangan tersebut. Salah satu tangannya mengusap perutnya yang rata dengan hati-hati. Sepasang netranya terpejam sejenak. Ia merasakan kekalutan, kegelisahan dan ketakutan yang luar biasa hebat. Ia takut Wilson akan lebih memilih cinta pertamanya dibandingkan dirinya. Ia takut jika mengatakan mengenai kehamilannya, pria itu tidak akan menerima janin dari rahimnya. Ia juga takut ucapan cinta Wilson sebelumnya padanya hanya sekedar penghiburan belaka. Semua ketakutan itu membuat d**a Ruby terasa begitu penuh