Senyuman penuh kemenangan terlihat jelas di wajah Wilson. Seperti yang telah diduganya. Ruby tidak membaca kontrak itu dengan teliti semalam. Wilson pun memberikan dokumen di atas mejanya kepada gadis itu. Ruby pun mengambilnya dan membaca lembaran kertas yang telah berada di tangannya. Ia pun menelan salivanya dengan bersusah payah membaca deretan angka yang tertera di dalam surat perjanjian itu. 'Dasar bodoh, Ruby! Kamu benar-benar ceroboh. Bagaimana aku bisa menandatangani surat perjanjian konyol ini kemarin? Aargh!' Ruby memukul-mukul kepalanya sendiri dengan pelan. Wilson menarik tangan gadis itu agar tidak memukul lagi. "Nanti kamu beneran jadi bodoh kalau dipukul terus," ledek pria itu kepada Ruby. Ruby melotot. Ia pun menggeram dan mendengkus kesal, lalu merobek surat perjanj