Tepat pukul delapan Ruby sampai di meja kerjanya. Gadis itu membenamkan wajahnya di atas tangannya yang dilipat di atas meja. Berusaha mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena berlari dari halte bus menuju Gedung King Group. Wilson benar-benar meninggalkannya di apartemen tanpa menunggunya sama sekali. Padahal pria itu mengendarai mobilnya sendiri. Pria itu tidak menawarkan tumpangan kepadanya. Ruby terus mengumpatnya sepanjang perjalanannya menuju kantor. Melihat wajah kusut Ruby, Alvin pun menepuk pundak gadis itu. "Kamu kenapa, Xi Xi?" tanyanya cemas. Ruby mengangkat wajahnya yang lesu menghadap pria itu. "Pagi, Kak Alvin," sapanya. "Kelihatannya kamu lelah sekali. Apa kamu tidak istirahat semalam?" tanya Alvin. Ruby tersenyum tipis. "Aku tidur kok semalam, tapi pagi-pagi sek