Luna saat ini tengah bersiap-siap untuk tidur, tapi ia ingin mendengar suara Malik sebelum tidur. Luna mengambil ponselnya dari atas lemari kecil yang berada di samping ranjangnya. Ia lalu mencari kontak Malik. Ia sudah mengganti nama kontak Malik menjadi My Honey. Sungguh lebay. Luna lalu menekan tombol hijau, setelah itu menempelkan benda pipih itu di telinganya. Tak berselang lama, panggilan itu mulai tersambung. “Halo, Lik,” sapanya saat panggilan itu mulai tersambung. “Kamu belum tidur?” Malik saat ini tengah berdiri di depan jendela kamarnya, menatap langit malam yang penuh dengan bintang-bintang yang berkerlap kerlip di atas langit. Saat ini Malik tengah memikirkan soal keputusan Jenar yang memilih untuk tetap tinggal disini dan bekerja sebagai pelayan di rumah Luna. “Bel