Manager Tuan Arya

1374 Kata
“Saya Ricko, karyawannya Pak Arya, bisa ketemu dengan Pak Arya?” “Oh iya bisa, silahkan masuk Tuan Ricko, Tuan Arya ada diatas, biar saya panggilkan dulu “ jawab Dinda sambil mempersilahkan Ricko masuk. Setelah Ricko masuk dan duduk di sofa, Dinda pamit kepada Ricko untuk pergi memanggil Arya keatas. “Ckckck cantik banget tu cewek” Gumam Ricko sambil memandang punggung Dinda yang berlalu pergi meninggalkannya. Setelah sampai didepan pintu kamar Arya, Dinda mengetuk pintu Kamar Arya. Tok Tok Tok “Tuan bisa saya masuk?” panggil Dinda “Iya masuk lah” sahut Arya. Dinda langsung masuk kedalam kamar Arya lalu menyampaikan kedatangan Ricko kepada Arya. “Tuan ada yang cari dibawah” “Siapa?” “Tuan Ricko” “Oh iya, bilang sama Ricko, sebentar lagi saya turun” “Baik Tuan” Dinda langsung keluar dan menutup pintu kamar Arya. Dinda segera kembali kebawah untuk menemui Ricko. “Kata Tuan Arya, tunggu sebentar” Dinda menyampaikan pesan dari Arya. “Oh iya makasih mbak” Ricko tersenyum menatap Dinda, begitupun Dinda membalas senyuman Ricko. Tak lama kemudian Arya turun dari tangga lalu menemui Ricko di ruang tamu. “Hey Ricko, ngapain kamu kesini?” tanya Arya sambil menghempaskan bokongnya disofa. “Eh iya pak, saya kesini mau membicarakan tentang proposal itu pak, kan kemarin kita gak sempat membicarakannya” “Oh iya yah mana coba saya lihat proposalnya?” “Ini pak Arya” Ricko menyerahkan beberapa berkas kepada Arya. Kemudian Arya membaca semua isi berkas itu lalu mulai menjelaskannya kepada Ricko. Dan saat Arya menjelaskan isi proposal itu tiba tiba Arya merasa heran melihat tatapan Ricko ke arah sampingnya , karena penasaran Arya langsung menoleh kesampingnya, dan ternyata masih ada Dinda yang berdiri menatap Ricko. Melihat kelakuan Dinda membuat Arya kesal Ia pun langsung menegur Dinda. “Astaga Dinda! Ngapain kamu berdiri disitu? Kamu tidak buatkan minuman untuk tamu ku?” tanya Arya dengan nada marah. “Eh Iya maaf Tuan, aku lupa” Dinda terjengkit lalu menepuk jidatnya. “Tuan Ricko mau minum apa?” tanya Dinda. “Saya terserah saja mbak” jawab Ricko “Baiklah, kalau Tuan Arya?” “Saya kopi saja” jawab Arya tak menatap Dinda lantaran kesal. “Baiklah Tuan, Permisi” Dinda pamit dan berlalu pergi ke dapur, Sementara Ricko masih memperhatikan Dinda yang berjalan meninggalkan mereka. “Kalau boleh tau gadis itu siapa nya bapak?” tanya Ricko penasaran. “Itu Is.. Asisten rumah tangga saya” jawab Arya yang hampir keceplosan menyebut Dinda sebagai istrinya. “Oh iya, cantik yah pak” puji Ricko “Iya, tapi sayang dia itu gadis yang konyol, suka membuatku kesal heh” sungut Arya merasa kesal mengingat kelakuan Dinda. “Membuat kesal bagaimana pak, perasaan biasa biasa saja saya lihat” “Itu karena kamu belum mengenalnya, kalau kamu sudah kenal dekat dia, pasti kamu kan gila juga” jelas Arya “Oh begitu hehehe” Ricko hanya tertawa mendengar ucapan Arya tentang Dinda. Belum lama mereka berbicara, tiba tiba Dinda datang dengan membawa dua cangkir minuman. Lalu menyajikannya diatas meja. Arya dan Ricko sama sama menatap Dinda lalu mengucapkan terima kasih. “Terima kasih” serentak ucap Arya dan Ricko. “Iya sama sama Tuan” sahut Dinda tersenyum melihat dua lelaki tampan yang ada dihadapannya. Kemudian dinda berlalu pergi meninggalkan Arya dan Ricko diruang tamu. Arya langsung mengambil kopinya lalu menyeruputnya, sedang Ricko masih menatap Dinda yang berlalu pergi. “Gadis itu lucu juga yah pak, apa dia sudah punya pacar ?” tanya Ricko. “Uhuk uhuk” tiba tiba Arya tersendat mendengar ucapan Ricko. “Kamu kesini mau membahas pekerjaan atau membahas pembantuku hah?” seketika emosi Arya langsung naik sambil memelototi Ricko. “Ehmm maaf Pak, membahas pekerjaan” sahut Ricko tersadar dari lamunannya tentang Dinda. “Oke ,jadi sampai dimana tadi?” tanya Arya. “Sampai di proyek pembangunan pak” jawab Ricko. Mereka pun melanjutkan pembahasan mereka tentang proposal itu sampai selesai. Dan setelah setengah jam mengobrol, Ricko pun pamit pulang kepada Arya. “Terima kasih untuk waktunya pak” ucap Ricko sambil menjabat tangan Arya. “Iya sama sama Ricko” ucap Arya. Perlahan Ricko keluar dari pintu rumah Arya, namun tiba tiba langkah Ricko terhenti saat teringat dengan Dinda. Ia pun kembali menoleh ke arah Arya yang masih berdiri di pintu rumahnya. “Oh ya Pak saya titip salam yah buat pembantu bapak” ucap Ricko tersenyum. Mendengar ucapan Ricko, Arya langsung mengernyitkan dahinya, entah kenapa dadanya seperti merasakan ngilu. “Hmm Iya nanti saya sampaikan” sahut Arya terpaksa. Setelah Ricko pergi, Arya langsung menutup pintu lalu menghembuskan nafasnya. “Hah, ngapain dia titip salam buat Dinda, memangnya dia itu siapa, seenaknya kirim salam buat istriku, arrggh kenapa aku malah menganggap Dinda istriku, dia itukan Cuma Istri kontrak” Arya bergumam sambil mengusap wajahnya, lalu berjalan pergi, kembali ke lantai atas untuk menemui Dinda. Dinda yang sedang asik duduk memainkan ponselnya, tiba tiba terkejut melihat Arya masuk ke kamarnya. Perlahan Arya berjalan menghampiri Dinda, lalu duduk disamping Dinda. “Tuan sudah selesai yah berbicara dengan Tuan Ricko? Apa Tuan Ricko sudah pulang?” “Iya” “Oh hmmm” Dinda tersenyum sendiri duduk disamping Arya mengingat wajah Ricko yang tampan. “Kenapa kamu senyum senyum sendiri?” tanya Arya keheranan melihat tingkah Dinda. “Tidak Tuan, aku Cuma kagum saja melihat Tuan Ricko” Arya langsung mengernyitkan dahinya mendengar jawaban Dinda “Kenapa kamu kagum sama Ricko?” tanya Arya menyelidiki. “Soalnya Tuan Ricko kelihatannya baik, dan tampan hihihi” jawab Dinda terkekeh sambil memuji Ricko. “Oh jadi kamu suka sama dia hah?” tanya Arya mulai emosi. “Hmm tidak Tuan , aku Cuma kagum saja, tidak lebih” sahut Dinda menundukkan kepalanya Mendengar kata kata Dinda yang memuji Ricko seketika membuat Arya kesal. Ia langsung memegang bahu Dinda dengan kuat lalu memarahinya. “Dengar Dinda, disini kamu Cuma dikontrak, jadi aku mohon sama kamu fokuslah dengan perjanjian kontrakmu , dan jangan pernah dekat dengan siapapun kecuali aku dan Siska disini, paham!” Teriak arya dengan suara yang keras lalu menghempaskan tubuh Dinda diatas kasur. Dinda hanya membelalakan mata saat mendengar perkataan Arya , Ia tak menyangka Arya akan semarah itu padanya, mata Dinda langsung berkaca kaca melihat wajah Arya yang marah, lalu kemudian tangisnya pecah saat Arya menghempaskannya di tempat tidur. “Hiks hiks hiks” Dinda hanya menangis sesenggukan diatas tempat tidur. Dan tiba tiba Arya langsung tersadar dari amarahnya saat melihat Dinda menangis, Sejenak Arya menarik nafasnya lalu menarik tangan Dinda dan menyandarkan kepala Dinda di dadanya. “Maafkan aku Dinda, sudah memarahimu tadi, aku hanya tak ingin kamu mengenal laki laki yang tidak baik, apalagi aku tahu sekali Ricko orangnya bagaimana” jelas Arya “Iya Tuan tidak apa apa, Maafkan aku juga Tuan, seharusnya aku tau diri, kalau aku hanya sebagai Istri kontrak disini hiks hiks” ucap Dinda sesenggukan. Arya menghembuskan nafasnya lalu melepaskan Dinda. “Syukurlah kalau kamu paham, Kalau begitu kamu Istirahatlah sekarang, aku akan kembali ke kamarku, dan ingat pesanku tadi Dinda, kamu jangan terlalu dekat dengan siapapun dengan orang yang tidak dikenal” jelas Arya menatap wajah Dinda dari dekat “Baik Tuan” Dinda menganggukkan kepalanya. Setelah semua masalah selesai Arya beranjak dari duduknya lalu berjalan pergi meninggalkan Dinda, “Tuan” tiba tiba Dinda memanggil Arya, sehingga membuat Arya menghentikan langkahnya. “Iya” sahut Arya berbalik menoleh ke arah Dinda. “Apa Tuan tidak masuk kerja hari ini?” tanya Dinda polos. “heh Apa kamu lupa kalau hari ini hari minggu?” Arya hampir tertawa mendengar pertanyaan Dinda. “Oh iya yah, maafkan aku Tuan, aku jadi pelupa akhir akhir ini, padahal aku masih muda sudah pikun, bagaimana kalau aku sudah tua nanti seperti Tuan yah! Mungkin lebih parah hihihi” celoteh Dinda terkekeh “Dindaaa” Teriak Arya merasa kesal dengan Dinda yang mengatakannya Tua. “Eh iya maafkan aku Tuan hihihi” Sahut Dinda terjengkit kaget lalu terkekeh melihat Arya marah. Kerena kesal Arya melanjutkan langkahnya dan pergi meninggalkan Dinda, “Ya Tuhan, aku tidak Mengerti dengan gadis konyol itu, kadang menangis kadang tertawa, kadang berani mengejekku, lama lama aku bisa gila dibuatnya huuuh” gerutu Arya kemudian masuk kedalam kamarnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN