.Dunia masa depan.
Seorang gadis imut berpakaian rapi, terlihat tengah menenteng beberapa map di tangannya. Berjalan menghentak-hentakan kaki jenjangnya. Sesekali menggerutu tak jelas. Terlihat begitu menggemaskan. Membuat siapa saja yang melihatnya harus menahan gemas, ck ... siapa lagi gadis imut itu kalau bukan Yang Xiu Zuan. Gadis yang bekerja sebagai agen property, sibuk mencari klien yang sudi membeli barang-barang propertynya. Kalau tidak dapat pelanggan, ah! Dia akan mendapat omelan dari atasannya. Sungguh konyol kehidupan gadis itu.
Dan di sinilah awal pertemuannya dengan alien i***t, ich! Zhang Wang Xiumin. Suaminya sendiri jika kalian lupa. Di masa lalu.
"Astagaaa ... ayolah! Bagaimana ini?! Kenapa tidak ada yang membeli rumah, atau apartemen atau apalah. Apa aku kurang imut? Apa aku kurang manis? Ah, ku rasa aku sudah sangat sempurna." monolognya dengan percaya diri. Tak menyadari banyak lelaki yang menatapnya dengan tatapan lapar.
Di sisi lain, seorang lelaki tampan, gagah, dengan pakaian formal. Sedang bersender di kepala mobil mewahnya. Sedang memperhatikan tingkah seseorang gadis imut dari kejauhan. Tak tahan rasanya ingin tertawa melihat kekonyolan sosok itu. Membuatnya mati-matian menahan diri, agar tak menculik gadis imut itu dan mengarunginya sekarang juga. Ah, ya! Kalian tau lah siapa lelaki tampan ini. Zhang Wang Xiumin, seorang pengusaha muda sukses. Sial! Tidak di masa lalu tidak di masa depan hidupnya selalu tercipta jadi orang kaya.
"Istriku ... kenapa kau menggemaskan sekali? Taukah kau aku ingin sekali mengungkungmu saat ini juga. Jangan imut-imut nanti banyak yang suka." Gumam Xiumin m***m.
Xiumin sedikit menyunggingkan senyumnya. Kala Xiu Zuan sudah mendekat ke arahnya, dan akan melewati dirinya. Bagaimana kalau ia sedikit mengerjai istri montoknya ini?. Pasti lucu kalau dia sedang mengomel. Pikir Xiumin, jahil. Dan kemudian ia mengedipkan matanya, Tiba-tiba saja banyak krikil berserakan di depan Xiu Zuan. (ingat, Xiumin dan teman-temanya masih bisa menggunakan sihir).
SRETTT!!!
Xiu Zuan tergelincir dengan tidak elitnya. Berkas-berkas di tanganya terlempar jauh, berhamburan tak karuan.
"Kyaaaaaa ... demi celana dalamnya Batman!!"
BRAKKK!!!
Xiu Zuan jatuh terlentang. Xiumin yang melihat kejadian itu hanya bisa menggigit pipi dalamnya menahan tawa. Tanpa ada niatan menolongnya. Ah, betapa kejamnya. Tak punya prike-Xiu Zuan-nan.
"Heeiii!! Kau. Kenapa kau diam saja, hah? Apa kau tak lihat ada manusia imut terjatuh?! Kenapa kau malah diam saja, tak menolongku dasar i***t!!" omel Xiu Zuan, sambil menunjuk ke arah tempat Xiumin berdiri.
Xiumin masih cengo dengan wajah bodohnya. Celingukkan melihat kiri kanan mungkin ada orang lain yang di tunjuk gadis itu. Begitulah fikirnya.
"Kau menunjukku?" tunjuk Xiumin, pada dirinya sendiri.
"Astaga. Siapa lagi? Hanya kau yang ada di dekatku, dasar bodoh. Kau itu berasal dari planet mana sebenarnya? Kenapa begitu bodoh?!" omel Xiu Zuan tanpa henti.
"Kenapa istriku cerewet sekali di sini?" batin Xiumin, miris.
Xiumin pun berjalan menghampiri Xiu Zuan dan mengulurkan tangan kanannya.
"Sudah terlambat. Aku tidak butuh bantuanmu!" ketus Xiu Zuan, beranjak berdiri dan memunguti kertas-kertas yang berhamburan di hadapannya.
Xiumin masih bingung dengan sikap Xiu Zuan, kenapa pikirannya cepat sekali berubah?. Ia jadi berpikir, yang i***t itu dia apa Xiu Zuan?.
"Semoga aku tak bertemu dengan elien seperti dirimu lagi!" ketus Xiu Zuan, sambil mempoutkan bibirnya dengan mata melotot, bermaksud menakuti pemuda di hadapannya. Tapi jatuhnya malah terkesan imut.
"Jangan berharap tak akan bertemu denganku baby. Karena kita akan lebih sering bertemu setelah ini." kekeh Xiumin dalam hati.
Sesampainya Xiu Zuan di apartemennya. Gadis itu segera bergegas mandi dan setelahnya langsung merebahkan tubuhnya di karpet berbulu depan TV.
"Astaga. Pinggangku! Rasanya mau patah ...," gerutu Xiu Zuan, seraya memijat pinggangnya.
Drttttt. Drtttttt Drttttttt ...
Handphone Xiu Zuan tiba-tiba bergetar, tanda ada yang sedang menghubunginya.
"Ch! Siapa lagi yang menelponku? Huft ...," Xiu Zuan mengangkat panggilan telphonenya dengan malas.
"Xiu Zuan, bagaimana? Apa kau sudah mendapat klien?" tanya sang bos dari sebrang.
"Hehe ... belum Kak Suho," Xiu Zuan terkekeh garing. Ya! Atasan Xiu Zuan tak lain dan tak bukan adalah Suho. Dan pria itu juga menyuruh Xiu Zuan untuk memanggilnya dengan sebutan kakak, karena memang, Suho sudah menganggap Xiu Zuan sebagai adiknya.
"Kau ini selalu saja. Oh, aku ingin memberitahumu sesuatu, ada klien yang butuh bantuanmu. Dia butuh apartemen saat ini!"
Seketika raut wajah Xiu Zuan berbinar. Ada klien, kalau sampai Xiu Zuan berhasil menjual apartemennya, berarti ia akan dapat bonus besar. Kesempatan emas ini tak boleh terlewatkan. Batin Xiu Zuan, nista.
"Ah, baiklah, Kak! Bari nomor telphone ku padanya!"
"Baiklah ...," (Tiittt)
Telphone dimatikan.
Xiu Zuan langsung jingkrak-jingkrak tak karuan. Hingga tanpa sengaja kakinya menendang pinggiran kaki meja.
JDUGG!!!
"Argghhh! Bastrattt ... dasar meja tak punya mata! Kenapa kau disitu, hah?"
Dasar bocah labil, dia yang pecicilan, meja yang disalahkan.
Ke esokan harinya.
Xiu Zuan sudah membuat janji dengan calon kliennya. Mereka janji bertemu di depan apartemen yang akan di jual oleh gadis itu.
Dan sialnya, Xiu Zuan bangun kesiangan hari ini. Alhasil ia harus secepat kilat bersiap-siap. Kalau tidak mau gagal menjual property. Dengan dandanan berantakan ia berlari melewati pinggiran sungai. Karena memang letak apartemenya tak jauh dari sungai tersebut.
Di tengah jalan, Lagi-lagi ia harus di kerjai sekelompok anak kecil. Salah satu dari mereka melempar petasan ke arah Xiu Zuan. Mereka mungkin mengira jika gadis itu tidak waras.
DARRR .... DARRR ...
"Astaga! Dasar anak tuyul. Kurang di timpukkk!!!" teriak Xiu Zuan, dan melepas sepatunya asal. Bermaksud ingin melempar ke arah bocah itu. Eh, malah sepatunya jebur ke sungai.
"Haaaaa!!! Sepatuku ...!" histeris Xiu Zuan. Sial sekali hari ini. Dengan terpaksa Xiu Zuan melanjutkan jalannya dengan menggunakan satu sepatu. Rambut acak-acakan, baju berantakan. Lengkap sudah penderitaannya. Terkesan sempurna ... seperti orang gila.
Sesampainya di depan apartemen.
Xiu Zuan sudah melihat ada mobil mewah di dekat apartemen itu. Hah! Semoga calon kliennya ini baik hati dan tidak sombong. Doanya dalam hati.
TUK ... TUK ...
"Permisi ... apa Tuan yang bernama, Xiumin?" tanya Xiu Zuan sopan, setelah mengetuk kaca jendela mobil di hadapannya.
Kaca mobil itu terbuka. Menampilkan sosok wajah tampan dengan kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya.
Xiu Zuan sedikit mengernyitkan dahinya. Berpikir, sepertinya orang itu tak asing lagi baginya. Pemuda yang bernama Xiumin itu keluar dari mobilnya.
Membuat Xiu Zuan syok seketika. Benar saja pemuda itu adalah orang yang pernah ia maki sebagai elien i***t, tempo hari. Xiu Zuan masih cengo dengan mulut ternganga.
Sungguh, Xiumin ingin meledakkan tawanya saat ini juga, saat melihat penampilan kacau gadis di hadapannya. Tapi ia harus tetap mempertahankan wajah datarnya.
Xiumin mengamati tubuh Xiu Zuan dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Hei, yang benar saja .., kau ini agen property atau gembel sebenarnya?" cibir Xiumin.
"Kauuu!!! Aku agen paling imut di negri ini. Bagaimana bisa kau menyebutku seorang gembel, hah?!" Xiu Zuan emosi.
"Lihat, penampilanmu sangat berantakan! Dasar, untung cantik." gumam Xiumin yang masih bisa di dengar oleh Xiu Zuan.
"Hei!! Elien kau bicara apa tadi?" gerutu Xiu Zuan, mengharap ia salah dengar.
"Aku tak bilang apa-apa," kekeh pemuda itu. "Sudah cepat! Aku mau lihat apartemennya." lanjutnya kemudian.
Apartemen tersebut terlihat begitu mewah, seperti apartemen pribadi. Lebih tepatnya bisa di bilang seperti mansion.
Xiu Zuan mengambil kunci gerbang di dalam sakunya. Meraba-raba, di saku baju, celana, tas. Semua nihil. Kunci itu hilang. Dengan wajah panik, Xiu Zuan mencari kuncinya.
"Hias ... kuncinya manaaa!!!" teriaknya. Reflek Xiumin menutup kedua telinganya dari pada harus tuli mendadak.
"Aku tak menyangka kau begitu ceroboh, Sayang." batin Xiumin, geli.