Sarti memang mengirim tiket atas nama Xavier untuk menyusulnya ke Amsterdam. Dia sudah ada di Amsterdam. Padahal dia tidak bisa bahasa Belanda tapi setidaknya dengan modal bahasa Inggris dia memberanikan diri ingin melihat kincir angin di negeri seribu kincir angin tersebut. Bu Ratna meneteskan air mata melihat pertemuan Xavier dengan kedua anaknya. Xavier benar-benar menangis memeluk Sarti dan kedua anaknya. Sosok lemah Xavier itu tak pernah Bu Ratna lihat sejak Xavier berumur tujuh tahun sejak Bu Ratna ikut kerja di Nyonya Monica. Terlihat jelas bahwa Xavier adalah sosok yang sangat mencintai Sarti dan anak-anak. Bahkan sekarang Xavier sampai tak bisa berdiri, dia terlalu lemah. Di setiap negara Sarti biasanya tidak mencari hotel. Sejak sebelum sampai ke negara tujuan dia akan mencar