Keheningan melanda Mega. Tertegun atas ucapan Ian yang seperti sebuah pernyataan cinta. Ini membuatnya malu sekaligus canggung. Darahnya mulai berdesir tak karuan karena efek dari kalimat yang terucap dari bibir Ian. Hatinya meronta- ronta memaksanya untuk tersenyum lalu memeluk pria yang seolah bertekad memberinya segala kebahagiaan. 'Bolehkah aku berharap?' tanya Mega dalam hati. Kala hatinya menimang tentang masa depan yang penuh harapan, keselebat ingatan tentang Carlo yang sangat manis ketika mendekatinya kembali membayang. Sikap Carlo yang mendekatinya sama seperti Ian yang sekarang. Manis dan menjanjikan. Namun berbeda dengan Carlo dulu, Mega bisa merasakan ketulusan Ian yang tak dimiliki Carlo. Hanya saja, Mega terlalu lelah untuk menjalin sebuah hubungan. Trauma atas sebuah ke