Kegelisahan masih menyelimuti Mega meski hari sudah mulai menjelang sore. Pikirannya yang masih tertuju pada Ian dan kesalahpahamannya selama ini merupakan pelatuk yang efektif untuk mengganggu semua konsentrasi Mega untuk bekerja sekaligus mendesain pakaian. Dia terus menerus menghela nafas panjang, dengan pikiran yang berkelana kemana - mana. Sesuatu yang Mega sesalkan adalah mengapa baru sekarang ia tahu jika semuanya hanya salah paham. Padahal sudah tiga bulan lebih sejak ia pergi dari Jakarta dan itu bukan waktu yang sebentar. Yang lebih membuatnya merasa bersalah, Mega selama ini menghabiskan waktu untuk melupakan Ian, mencoba menepis semua kenangan dengan pria itu tanpa mencoba mencari tahu kebenaran. Rasa bersalah pun semakin menyusup dan mengendap dengan sempurna di hati Mega. K
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari