48. Percayakan!

1278 Kata

Pagi-pagi, Dara turun, ikut sarapan dengan Susi dan Ribut. Dia berpikir, adik dan mamanya, akan gempar dan mulai menyerangnya dengan segudang pertanyaan setelah kemarin dia memberikan pernyataan mengejutkan dan menghindari mereka seharian, tetapi ketenangan diperlihatkan oleh Ribut dan Susi, mengusik dirinya. Dara tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Dia berpikir, kalau keluarganya sama sekali tidak peduli dengan rencana pernikahannya yang batal atau mungkin, apa yang dikatakan olehnya kemarin, sama sekali tidak dianggap serius. Namun, Dara tidak ingin bertengkar pagi-pagi. Jadi, wanita itu memilih untuk tetap diam dan menghabiskan sarapannya dengan khitmad, sama seperti yang adik dan mamanya lakukan. Dia tidak mau kehilangan ketenangan sendirian. Lagipula, dia seharusnya bersyukur kare

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN