13. Aneh

1508 Kata

“Permisi, Pak.” Mana masuk ke ruangan Ribut. Sesuai pesanan, dia membawakan secangkir kopi hitam, tanpa gula, dengan sepiring roti di jam makan siang. Ribut hanya mengangguk, sembari menunjuk ke sofa di depannya di mana biasanya dia menerima tamu. Mana hanya mengangguk mengerti, diletakkannya pesanan Ribut di meja. Setelahnya, dia menghampiri Ribut, berdiri di depan lelaki yang sedang fokus pada layar laptopnya tersebut. “Pak, apa ada hal lain lagi?” Mana menatap serius ke arah Ribut, Ribut menggeleng, “Tidak ada, pergilah! Kamu belum makan siang kan?” Mana hanya mengangguk kecil, “Iya, Pak.” “Pergilah, sementara aku tidak butuh bantuan apapun,” ujar Ribut sembari mengusir Mana pergi dengan tangannya. "Baik, Pak." Mana hanya bisa menurut, berbalik dan keluar dari ruangan Ribut. Seben

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN