Suara gedoran keras terdengar sangat amat bar-bar dan kurang ajar membangunkan Kana dari tidur lelapnya. Mata Kana yang masih sepat mengintip jam dinding, pukul delapan pagi. Siapa manusia sialan yang mengganggu hari minggu paginya yang tenang? Marcella yang bar-bar saja pasti akan kalah bringas dengan orang yang sedang menggedor pintunya sekarang. Lagipula tidak mungkin Marcella ada di kosan pada hari minggu pagi begini, dia pasti sibuk mengurus pembukaan usaha barunya. Dengan malas-malasan Kana menuju pintu dan membukanya, mata Kana yang masih menyipit berubah membulat sempurna saat melihat musuh bebuyutan berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang. “Susah banget bangunin kamu!” “….” Otak Kana masih membeku, tidak tahu harus menjawab apa. “Cepat mandi dan bersiap-siap, saya