Lima tahun yang lalu. Kana mencatut penampilan di depan sebuah kaca yang terletak di ruang loker. Rok mini sepuluh senti di atas lutut, kemeja putih ketat yang dua kancing teratasnya sudah terbuka hingga menampilkan belahan buah dadanya. Sebuah penampilan yang pasti akan membuat lelaki manapun akan membelalak melihatnya. Apalagi, Kana memang dianugerahi b*******a dan b****g besar alami yang membuat penampilannya semakin mengundang mata para buaya. Ini terlalu sexy, kelewat sexy. Kana memejamkan mata, mencoba menenangkan jantungnya yang berdebar keras. Setiap kali akan melaksanakan pekerjaanya, Kana selalu didera rasa takut yang amat sangat, rasa cemas yang membuat seluruh tubuhnya gemetar. “Mah, Pah. Jagain Kana dari ‘atas’, ya…” gumam Kana sebelum membuka pintu ruang loker dan ber