" Beberapa waktu telah berlalu. keindahan cinta Alex dan ria semakin bersemi, senang, bahagia yang alex lalui, begitu juga ria yang sangat mencintaimu, dan di hari - hari yang indah mereka berdua lalui bersama, namun semuanya masih saja sama bagi Alex.
" terkadang alex merasakan hal sulit untuk menjalani kisah cinta yang Mendua. dalam pikiran Alex dia hanya menjalani kisah cintanya saja, dan dia berpikir itu hanyalah untuk satu hal yang sangat sementara terhadapnya. di kesehariannya, Alex mengisi hari - harinya dengan bersekolah, bermain, berpacaran, dan juga banyak sekali kejadian - kejadian aneh yang ia alami. dan semua itu terjadi diantaranya kejadian hal yang menjurus tentang dunia gaib.
" Di antaranya tentang sosok dan mahluk yang sering dia lihat, dan sungguh tidak mungkin dia menceritakan semuanya terhadap orang - orang, dan dia akan tetap selalu menyimpan keunikannya. " berselang beberapa bulan kemudian, tibalah kenaikan kelas, dan kini Alex sudah duduk dibangku kelas 3 SMA. dan ketika itu keluarga di karuniai seorang anak, yaitu, seorang perempuan. Seiring berjalannya waktu, dan tetap menjadi dirinya, ketika malam datang, tanpa sengaja sebuah mimpi datang di dalam tidurnya.
" ketika malam Alex sedang tertidur pulas, di dalam mimpi itu Alex sedang tertidur, dia persis tertidur di bawah pohon raksasa, di dalam mimpi matanya mulai terbangun, dan dia beranjak berdiri. Alex bingung tidak tahu entah berada dimana, namun pandangannya dari kejauhan ia melihat sosok makhluk yang mengaku dirinya yang lain datang menghampirinya. terlihat mahluk yang dia sebut dil dengan cara dia berkuda menuju ke arah alex yang menatapnya. lalu tiba - tiba Alex mendadak pingsan di dalam di dalam mimpinya. dil yang sedang berkuda perlahan kian mendekat dan terhenti. perlahan dia turun dari kuda mencoba membangunkan alex yang masih saja pingsan tak sadarkan diri. ia belum juga membuka matanya di dalam mimpi itu, tiba - tiba Dil meraih keris yang terselip di pinggangnya, dengan sorot mata yang tajam dengan cepat Dil menancapkan keris itu di jantung Alex. " CREEEP....!
" Alex membuka matanya, di alam sadar dia terbangun, ia mengusap - usap matanya dan mencoba mengingat - ingat tentang mimpinya. namun dia mengabaikannya, Alex mulai melangkah kearah stop kontak yang berada di dinding tembok sisi kanan dari tempat tidurnya. perlahan ia menekan tombol stop kontak itu dan lampu pun segera menyalakan menerangi ruang kamar. dia memandangi sekitar dan dia melihat jam dinding yang terpampang, dan waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. pandangannya kosong, lalu dia kembali membalikkan tubuh dan berjalan lalu merebahkan tubuhnya di atas pembaringan.
" ia merebahkan tubuhnya dan keadaan terlentang, matanya pun terbuka memandang langit - langit ruang, namun ingatannya berhasil masuk dipikirannya. pikirannya seperti memintanya untuk mengingat mimpi, dan dia tersadar Dan teringat kalau di dalam mimpi itu dia telah ditusuk di bagian jantungnya dengan sebuah keris oleh sosok yang mengaku dirinya yang lain.
" Semua hanya mimpi.. gumamnya dalam hati. pandangannya masih saja menatap lurus ke atas, perlahan Ia menyampingkan tubuhnya dan memeluk guling yang berada di sisi kiri, ia Rebahkan kepalanya diatas guling itu sambil memeluk.
" Kenapa Dil tidak ada disampingku ? sungguh aneh, biasanya dia selalu berada di sini Jika aku bermimpi buruk. mimpi yang membingungkan, Apa maksudnya teka - teki itu sebenarnya ? aku sudah mulai bosan harus berurusan dengan hal seperti itu, sangat lelah sebenarnya.. ucap Alex bicara sendiri menatap kosong, pandangannya lurus ke arah meja komputer yang di lihat sambil bicara sendiri.
" Dalam resahnya, Alex kembali merubah posisi tidurnya dengan dia telentang, matanya terus memandang langit - langit kamarnya. mimpi itu seakan menjadi suatu teka - teki baginya, hingga sampai terpikirkan terus menerus, dan tetap dia bergumam dalam hati dengan mengucapkan hal yang sama sebelumnya. " tak terasa dalam lamunanya, adzan subuh pun berkumandang, lalu ia segera beranjak dari tempat tidurnya. " dari kamarnya yang berada di lantai dua, perlahan ia berjalan menuruni anak tangga menuju ke arah dapur. ia berniat ingin minum air putih, karena ia merasa tenggorokannya terasa kering.
" Sesampainya di dapur, dia mencari gelas dan teko yang berisi air putih, perlahan dia meraih teko plastik yang terdapat di atas meja berwarna putih. ia tuang isi teko itu ke dalam gelas. tanpa ragu dia langsung saja meminum air, lalu setelahnya Alex menuju ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. dengan perlahan dia membasuh wajah agar terlihat segar, dan sesudahnya dia keluar dari kamar mandi, dan kembali berjalan menuju kamarnya.
" ia mengganti pakaian tidurnya dengan pakaian muslim yang sering ia kenakan, dan setelah dia sekiranya siap, dia mulai berjalan keluar rumah menuju ke arah tempat ibadah. cukup ramai ia melihat orang - orang di petang itu. di sepanjang jalan itu dia bertemu dengan orang - orang yang ingin melaksanakan shalat berjamaah. tegur sapa pun pasti di lakukan dengan beberapa orang yang berjalan bersamanya. Sesampai di masjid, dan Setelah menunggu beberapa menit, semua manusia yang berada di dalam masjid menunaikan salat subuh berjamaah. setelah shalat subuh itu ia jalankan, seperti biasa ia mengobrol sebentar dengan pak ustad Kodri agar Alex bisa mendapatkan sedikit pencerahan darinya. alex dan ustad qodri duduk bersila saling menghadap dan obrolan mereka dimulai.
" Mimpi kamu sangat bagus sekali, kata Ustadz Qadri di depannya, Ustaz Qadri berbicara seperti itu karena Alex sudah lebih dulu tmenceritakan semua tentang mimpi yang dialami sebelumnya. " Alex hanya tersenyum mendengar ucapan ustadz qodri yang seperti itu, lalu tanpa Ragu dia pun segera menjawab
" Menurut saya, mimpi yang saya alami adalah sebuah mimpi yang sangat aneh Pak.. dan itu sungguh sangat tidak biasanya, jujur di dalam mimpi itu dan setelah mengalami mimpi itu, saya merasa takut, dan itu bukan rasa takut yang biasa saya takut terhadap sesuatu, tapi Pak ustadz pasti tahu, kalau mimpi ini aneh saya itu ada jawabannya, dan kenapa diri saya yang lain menusukkan keris itu ke jantung saya ? ucap Alex dan sangat serius, pandangan sedikit gugup, sebentar - sebentar melihat ke arah pak ustadz, seakan - akan bagi alex mimpi itu adalah mimpi terburuknya.
" Sebenarnya saya juga tidak tahu tentang hal itu, untuk mimpi itu hanya kamu yang bisa mengatasinya sendiri cowok sa Qadri sampai tersenyum Alex melihat senyumnya seakan-akan ia tidak ingin membantu Alex untuk memecahkan teka-teki dalam mimpi
" Maksudnya Bagaimana Pak ? tanya Alex sedikit gusar, dengan hatinya yang yang harus menebak semua itu. tentu Alex tidak mungkin dia tahu tentang perihal yang dia belum mengerti. ustad kodri masih saja tersenyum di depan alex, lalu tanpa ragu ustad kodri menjawab.
" pasti kamu sering bicara dengan dirimu lain, benar kan ? dan kamu juga pasti sering ngobrol tentang masa lalunya, atau masa lalu kalian sebelum adanya agama Islam adalah di dunia ini.. tanya ustad sambil mengatakan hal itu, tanpa ragu Alex segera menjawab.
" Saya belum pernah Wah mengobrol tentang masalah itu Pak, dia pun tidak pernah menceritakan dia itu siapa, dan yang hanya saya tahu dia pernah menunjukkan kalau nanti saya akan terlibat di suatu pertempuran besar. ucap Alex polos mengatakan hal itu, Ustadz Qadri hanya mengangguk - angguk paham. lalu tiba - tiba ustadz kodri perlahan memejamkan mata dan bicara.
" Baik, mungkin ulasannya begini, yang dimaksud pertempuran besar bagi dirimu yang lain, di zaman dulu dirimu yang lain saat masih berada di kehidupannya, dia akan ikut berperang mengikuti sayembara pemilihan pemimpin desa, lalu saat sayang, di saat itu dia mati dibunuh Sebelum sayembara itu dimulai. dia memiliki keturunan, namun kodham dirimu yang lain tidak sempurna dan gentayangan. di setiap waktu kodham itu mencoba memasuki janin demi janin dari keturunannya, ada beberapa janin yang memang cocok ketika dipilih, dan ada juga yang tidak, namun dari keturunan - keturunannya yang lain mungkin belum cocok baginya. dan akhirnya dia menemukan kamu di zaman ini. " Apakah kamu paham kata - kata saya Alex ? jawab Ustadz Kodri, perlahan dia membuka mata, seakan dia tahu visualisasi dan sebuah cerita dil dan fakta dari diri Alex yang lain sebelumnya.