n****+ : Teman Dunia Lain Vol 2
Author : AlexStine77
Makam Cina
Hari Minggu telah tiba, di siang itu Alex dan ria berencana pergi untuk menonton sebuah konser musik besar di daerah Lampung Selatan. acara itu diselenggarakan bertempat di sebuah lapangan yang sangat terkenal di daerahnya, banyak artis-artis besar di zaman itu dan dan juga dimeriahkan oleh band-band metal dan Indie untuk ikut memeriahkan. yang membuat Alex ingin menonton acara itu agar ia bisa lebih dekat dengan Ria dan menikmati acara yang menurutnya fantastis.
Di pagi itu, dan tepat di hari Minggu, Alex berangkat pergi dari rumah menuju ke sekolah, dan dia berkata dengan orang tuanya kalau ada acara di sekolah, atau sebuah kegiatan yang harus dia ikuti. setelah sampai di sekolah, Alex meninggalkan motornya, dia melihat banyak sekali anak-anak sekolah yang sedang bermain basket, sambil di pagi itu Ia menunggu Ria untuk datang. Ia menikmati orang-orang atau para siswa yang sedang bermain basket.
tak Berapa lama ria datang dengan mengendarai mobilnya, dan tepat mobil ria berhenti di samping Alex yang dia masih melihat anak-anak sedang bermain basket. jendela kaca mobil terbuka dengan senyum ria yang khas menurut Alex, tanpa ragu Alex segera menuju ke pintu Sisi kiri mobil untuk naik masuk ke dalam, Alex dan ria bertegur sapa.
Kamu sudah lama di sini Alex ? Tanya ria sambil membelokkan mobilnya, dengan tersenyum Alex menjawab.
Baru 10 menit.. ucap Alex singkat, ria yang tersenyum tanpa ragu berkata.
Maaf kalau aku sedikit telat..kata ria lembut mengatakan itu.
Tidak apa Ria, tidak perlu dibahas.. he he he.. kata Alex dan memang sebenarnya tidak apa-apa. Alex berpikir kalau ria memang sangat sopan.
Dengan sama-sama tersenyum dan saling memandang, Ria dan Alex segera pergi menuju ke acara itu. Sesampainya di sana, mereka memarkirkan mobil di area parkir, sebelum masuk ke sebuah lapangan besar. perlahan mereka turun, Dan setelah semua siap, mereka berdua perlahan berjalan, dan tanpa sengaja saling bergandengan tangan pandangan mereka berdua pun menatap lurus kearah orang-orang yang sangat banyak. untuk menuju ke tengah lapangan bagi alex dan ria sepertinya sangat sulit, tempat itu sangat ramai sekali dengan para penonton dan saling berdesak-desakan. Namun mereka berusaha untuk dapat menuju ke dekat panggung besar.
suara musik pun terdengar, dan acara pun sebelumnya sudah dimulai. Alex dan Ria berada di sisi kiri di tengah lapangan bersama para penonton lainnya yang saling berdesakan. mereka menyimak dengan penampilan band-band lokal dan artis-artis lain dari berbagai penjuru, beberapa pedagang menjajakan makanannya, dan tak lupa mereka membeli minuman dan makanan ringan sambil menonton. Alex menikmati salah satu penampilan dari band yang ia sukai, dan setelah selesai, Alex dan ria mengobrol sejenak. Perlahan keduanya sudah sangat merasa bosan dan bising di tengah, lalu mereka akan memutuskan untuk keluar dari lapangan.
Bagaimana kalau kita pergi dari sini ? Kata membisikan sebentar di telinga alex, lalu ria menatap lurus kearah panggung, Alex menoleh, ria pun menoleh dan tersenyum lalu menjawab.
Pergi kemana Ria ? Jawab alex bertanya di dekat telinga kanan ria, Alex pura - pura polos. Lalu ria kembali mendekatkan bibirnya ke telinga alex.
Aku juga bingung akan pergi kemana, Yang penting kita pergi saja dari sini, dan yang pasti kita pergi berdua.. hehehe.. Kata Ria dan sangat ironis menurut Alex, penuh tanda tanya, Alex sedikit kaget dengan kata-katanya, namun ria tersenyum tanpa ragu ia kembali mendekatkan bibirnya di telinga alex dan berkata.
kita keluar dari sini saja dulu, siapa tahu nanti di jalan kita bisa mendapat inspirasi mau pergi menuju kemana.. bagaimana ?
Tanya ria, lalu alex menoleh sedikit terbengong dan mengangguk menuruti kemauan ria. Ria spontan saja berkata kembali.
ya sudah, ayo.. ucap ria dan segera ria menarik tangan Alex dan mulai perlahan berjalan dari desakan manusia, tanpa ragu alex lalu menggenggam erat tangan Ria yang ria menggenggam erat tangan kanannya. Mereka berjalan perlahan melalui desakan Para manusia menuju ke arah mobil yang ditinggalkan, perlahan mereka selangkah demi selangkah mengarah berjalan mengarah melalui desakan, tak terasa hingga sampai mereka sudah berada di depan mobil, tanpa ragu ria dan Alex masuk ke dalam dan segera menghidupkan mobil yang sedang dikendarai Ria. perlahan Ria mulai menyetir dan keluar dari pintu lapangan.
Di tengah perjalanan Mereka pun mengobrol nyaman, dan ditengah-tengah perjalanan ria bertanya kepada alex.
Bagaimana Alex ? Ke mana kita akan bersantai berdua di tempat yang enak ? tanya Ria sambil menyetir, pandangannya lurus melalui mobil-mobil yang berada di depan, dan sisi kanan, Alex lalu menjawab.
Berdua ? Terus kita enak-enakan ? Ha ha ha.. Canda alex sedikit nyeleneh, ria pun tertawa dan pasti dia paham dengan maksud Alex.
He he he maksud aku, kita berdua ke suatu tempat yang tidak terlalu ramai, dan kita bisa bersantai, Iya mirip seperti tempat orang-orang yang biasa berpacaran.. kata ria menerangkan, dan Alex paham. Lalu terlintas di pikiran alex, kalau ada suatu tempat yang dekat dari saat ini mereka berkendara, lalu dan dia segera menjawab.
Bagaimana kalau kita ke tempat pemakaman orang-orang Cina ? jawab Alex, dan dia sangat tahu tempat itu, meskipun itu pemakaman tapi banyak orang-orang yang berkunjung di sana untuk dapat bersantai.
Ria mendadak kaget menoleh ke arah Alex, dan menjawab. Untuk apa kita di sana ? Aku takut Alex,;tidak ada tempat lain ya ? kenapa harus kita ke makam ? kan kata ria dan Pasti sangat tabu baginya, karena Alex mengajaknya ke sebuah pemakaman.
Kalau menurut aku tempat yang lebih enak untuk berdua di hotel ria.. he he he.. kata alex memancing ria pun tertawa.
Ha ha.. ngapain di hotel alex.. atau jangan - jangan kamu pernah ke sana ya sama cewek lain ? Jawab ria sambil tersenyum - senyum tertawa.
Ha ha.. mana pernah aku ria, aku penasaran saja dengan hotel, dan aku rasa memang tempat yang paling enak untuk berdua.. jawab alex memancing ria. Lalu ria tersenyum dan menjawab.
Baik, sekarang aku mau tanya, kalau seandainya kita ke hotel berdua, kamu mau ngapain ? Tanya ria.
Mau itu ria mau itu ha ha.. jawab alex bercanda. Dan ria sangat paham.
Ha ha, tidak alex, tidak mau kapan - kapan saja kita ke hotelnya. Kata ria dan alex paham kalau itu jawaban yang hanya untuk menghangatkan suasana.
Yasudah.. kita ke pemakaman orang cina saja bagaimana ? Tanya alex menoleh ke arah ria, dan ria hanya tersenyum, seperti enggan untuk menuju ke sana. Lalu alex kembali berkata. " Aku mengajak kamu di sana supaya tidak jauh dari sekolah, lagi pula makam itu dekat dari sini, dan juga banyak orang-orang yang berada di sana untuk bersantai.. kata Alex serius mengatakan itu, ria masih kaget, sebentar-sebentar menoleh kearah Alex dan kembali fokus dengan ia menyetir. Alex menunggu jawaban, terlihat wajah ria yang bibirnya perlahan mengerucut, lalu ria menjawab.
Kalau ramai, ya sudah, tidak apa-apa kita menuju ke sana saja.. Jawab ria Mungkin dia sedikit ragu untuk menuju kesana.
He he he iya.. jawab alex tersenyum.
Beberapa menit kemudian, mobil membelok menuju ke sisi kiri, ada sebuah jalan menuju ke arah makam, perlahan mereka menyusuri jalanan desa yang berbatu, dan tak berapa lama mereka sudah berada di depan gapura makam orang Cina. segera Ria memarkirkan mobil di sisi kanan gapura, memang banyak motor - motor yang bertengger di sisi kanan dan kiri gapura. perlahan mereka keluar dari mobil, setelah siap, Mereka pun tanpa ragu bergandengan tangan selayaknya sepasang manusia yang sedang berpacaran. Pemakaman itu pun ber berbentuk menanjak, karena makam Itu adalah sebuah perbukitan, dan sungguh sangat luas.
tanpa ragu mereka perlahan menyusuri tangga beton untuk dapat menuju ke puncak, dan memang saat menyusuri tangga beberapa orang di sana sedang Menikmati keindahan berpacaran, dan tak terasa cukup jauh, mereka sudah berjalan, dan hampir menuju ke puncak bukit, dan akhirnya mereka berdua sudah berada di puncaknya.
Dengan sangat lelah mereka berdua kini melihat pemandangan dari puncak, ria pun sampai terkagum dan menjadi tersenyum-senyum, mereka berdua sangat menikmati keindahan. alam yang sangaat luar biasa.