Ruangan yang begitu dingin bukan karena suhu AC yang di setel sedemikian rupa, tetapi karena sosok dingin yang sedang fokus dengan pekerjaannya, terlihat pula seorang pria yang berdiri tegak sambil melihat atasannya yang sedang berkutat dengan berkas-berkas di tangannya, pria itu adalah Rey, sang Asisten sekaligus Sekretaris Tristan Willard, bukan karena Tristan pelit memperkerjakan Rey sendiri yang seharusnya dua orang namun Tristan memang sosok yang sangat sulit membaur dengan orang lain. Tetapi hari ini sangat berbeda seperti biasanya, Tristan yang selalu memasang wajah tegang saat bekerja, pagi ini terlihat sangat berbeda, pria itu bahkan berulang kali terlihat tersenyum membuat Rey sedikit curiga. "Bos! apakah Anda sangat menyukai Putri Tuan Aksa?" ucap Rey tiba-tiba membuat Trist