Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Arthur mengemudikan mobilnya menuju kantor namun ditengah perjalanan ia memikirkan keadaan Tabitha, tak bisa dibohongi ia khawatir dengan keadaan istrinya saat ini, bergegas pria itu memutar arah dan menuju mansion. Setelah sampai di mansion, ia ragu untuk bertemu Tabitha. Akhirnya ia mendudukkan tubuhnya di meja makan untuk sarapan, ia tak pergi ke kantor hari ini, pikirannya terlalu kalut jika ditambah dengan persoalan kantor. "Nak, kau sudah pulang?" Tanya Madam Rose. "Ya." "Kau bertengkar dengan istrimu?" "Sedikit." "Tidak, kau berbohong. Jika sedikit, Tabitha tidak mungkin meninggikan suaranya." "Ya kau benar." "Apa yang terjadi?" "Aku tak bisa mengatakannya madam." "Baiklah tak apa." "Maaf." "Ya, kau ingin sarapan?" "Tidak." Lalu di tengah perbincangan mereka Karin data