Adrien memperhatikanku dengan matanya yang tiba-tiba berubah sedikit melebar. Kurasa dia bingung dengan situasinya, jangankan dia aku sendiri terkejut mendapati adanya kebetulan seperti ini. Meski begitu aku mengabaikan semua hal yang ada. Aku memfokuskan diriku pada wanita berdada besar yang kini memelukku. Dia adalah seorang dokter yang eksentrik dan aku mengenal dia saat beberapa kali menjenguk Luther dirumah sakit. Bahkan jika saja aku tidak melihat wajahnya aku akan terpana lantaran penampilan yang dia berikan malam ini luar biasa memukau sekali. Gaun merah tua yang panjangnya menyentuh lantai tapi terdapat belahan hingga ke paha sehingga dia tidak akan kesulitan saat melangkah. Pakaian yang membalut tubuhnya betul-betul masuk dalam kategori yang sempurna. Kainnya Nampak berkilau dan