Chapter 8

1080 Kata
Hari mulai malam, dan waktunya untuk makan, Stela yang masih berada di dalam kamar pun akhirnya di panggil oleh mamanya. "Stela," Panggil mamanya "Iya, ma." Sahutnya. Gadis itu keluar dari kamar, dan menghampiri kedua orang tuanya yang berada di meja makan "Ayo, sayang. Kita makan," Ujar mamanya Stela pun mengangguk, lalu dia menarik kursinya. Keluarga kecil itu menikmati makan malam sembari berbincang. "Bagaimana harimu?" Tanya Mamanya Stela pada suaminya. "Biasa. Ada sedikit kendala, tapi aku masih bisa mengatasinya," Ketika kedua orang tuanya tengah berbicara, Stela terlihat diam melamun. "Sayang," Panggil Mamanya. "Ah! Iya ma?" Sahut Stela "Ada apa? Kenapa kamu diam? Apa makanannya tidak enak?" "Tidak apa, Ma. Makanannya enak, ma." Stela melanjutkan lagi makannya, sedangkan kedua orang tuanya hanya saling memandang karna melihat sikap Stela yang terlihat tidak bersemangat. "Sayang," Panggil mamanya sekali lagi. "Iya ma," Jawab Stela "Ada apa denganmu?" Tanya mamanya "Stela tidak apa-apa, ma." Jawab gadis itu "Tapi kenapa kamu terlihat tidak bersemangat? Apa kamu sakit?" Tanya papanya "Tidak, Pa. Stela baik-baik saja," Ujar gadis itu Malam semakin larut, gadis itu masih membaca buku mata kuliahnya. Dia juga tiba-tiba mengingat lagi mimpinya yang baru. "Siapa Ardan? Dan siapa Adele?" Gumamnya. *** Keesokan paginya, Stela sudah berada di dalam kelas sembari membaca bukunya. "Pagi, Stel," Sapa Amara "Pagi, Am." Balasnya. Setelah itu, Amara duduk di sebelah Stela. Tidak lama, dosen pun datang, dan perkuliahan di mulai. "Oke Students, today we will learn about vocabulary." Ujar dosen. Semua mahasiswa menyimak mata kuliah tersebut --- Jam pertama mata kuliah Stela dan Amara telah selesai, mereka tengah berjalan menuju kantin. "Stel, kamu mau makan apa?" Tanya Amara "Apapun. Terserah kamu," Jawabnya. "Oke." Amara yang membeli makanan, sedangkan Stela menunggu temannya di salah satu tempat duduk. Ketika dia tengah menunggu, tiba-tiba Stela melihat Axel bersama dengan temannya sedang berjalan menuju ke salah satu stand makanan. "Astaga! Kenapa dia ada di sini juga?" Gerutu Stela yang menutup wajahnya menggunakan tas. Tidak lama, Amara pun datang membawa dua piring makanan "Stel, ada apa?" Tanya temannya itu sembari meletakkan makanannya, lalu duduk Stela pun terkejut, lalu dia mengalihkan tasnya dari wajahnya, kemudian dia bersikap biasa "Ah ... Tidak ada apa-apa," Jawab Stela Namun, gerak gerik Stela seperti tengah waspada terhadap sesuatu, Amara pun merasa penasaran. Dia mencari tahu apa yang di lihat oleh Stela, namun Amara tidak menemukan apa yang tengah dilihat oleh temannya itu. "Sebenarnya apa yang kamu lihat sih, Stel?" Tanya Amara penasaran. "Ti-tidak ada," Jawabnya menyahut satu piring makanan. Lalu gadis itu menikmati makanannya, sembari waspada melihat Axel yang tengah duduk bersama dengan temannya. "Dia tidak melihatku kan? Dia tidak tahu aku di sini kan? Aku harus cepat menghabiskan makananku lalu pergi dari kantin," Pikir Stela yang makan dengan tergesa-gesa Amara curiga pada Stela, karna melihat sikap temannya itu sedikit aneh. Karna terlalu cepat makan, Stela pun jadi tersedak. Uhuk... Uhuk... Uhuk.... "Astaga Stel, kalau makan pelan-pelan. Lagi pula aku tidak akan minta makananmu, kenapa kamu makan tergesa-gesa?" Ujar Amara memberi minuman Stela pun langsung minum, kemudian ketika dia merasa lebih baik, dia berkata. "Stela tidak ingin ketinggalan kelas selanjutnya, makanya Stela makan dengan cepat." "Tenanglah. Dosennya saja belum datang," Ujar Amara Gadis itu mengangguk, kemudian dia melanjutkan lagi makannya. Ketika makanan mereka sudah habis, Stela langsung mengajak Amara untuk pergi dari kantin. "Am, ayo pergi. Dosennya mungkin sudah datang," Ujar Stela menarik temannya "Eh! Stel. Pelan-pelan." Ujar Amara Namun, gadis itu tetap menarik temannya untuk pergi dari kantin. Sedangkan di sisi lain, Axel tengah memperhatikan Stela. "Apa yang kamu lihat?" Tanya Dean "Tidak ada," Jawab Axel "Oh ya, kemarin kamu kemana? Kenapa tidak ikut latihan? Anak-anak pada mencari kamu," Ujar Dean "Aku ada urusan." Jawab singkat Axel "Urusan? Urusan apa?" Tanya Dean "Bukan urusan kamu," Jawab Axel yang beranjak meninggalkan temannya "Eh! Xel, tunggu." Ujar Dean yang menyusul Pukul 17.30 Kelas Amara dan Stela akhirnya selesai. Mereka berdua menuruni anak tangga, dan berjalan ke depan. "Am, Stela duluan ya," Pamit Stela "Loh! Bukannya kamu sudah janji akan menemaniku ke tempat latihan?" Ujar Amara "Astaga. Stela lupa, Am. Tapi Stela sudah bilang mama jika Stela akan pulang setelah kelas selesai, lalu bagaimana?" Ujar Stela "Kamu minta ijin saja ke mamamu, pasti nanti diijini," Ujar Amara "Bentar. Stela coba ya," Amara pun mengangguk, kemudian Stela menghubungi mamanya untuk meminta ijin. Beberapa menit kemudian, pembicaraan Stela dengan mamanya pun selesai. "Bagaimana Stel?" Tanya Amara "Stela di ijinin sama mama," Jawabnya "Yes. Bagus." Ujar Amara. "Ayo, ketempat latihanku," Amara pun menarik Stela untuk ikut bersama ke gedung kegiatan dia. Tap Tap Tap "Latihan kamu lama atau tidak?" Tanya Stela "Tidak juga, biasanya hanya satu - dua jam," Jawab Amara "Oh .... " Ketika mereka sampai, Stela menunggu Amara di depan gedung, sedangkan Amara masuk kedalam, sendiri. Tidak lama, Axel dan Dean datang, dan melewati Stela. Karna Stela tengah membaca buku, dan wajahnya tertutup, jadi Axel tidak melihatnya. "Dia siapa?" Tanya Dean pada Axel "Bagaimana aku tahu. Aku datang bersama denganmu," Ujar Axel "Oh iya, aku lupa." Ujar Dean Ketika Axel telah masuk lebih dulu, Dean memperhatikan Stela. Tidak lama, ada seseorang yang datang dan bertanya pada Dean "Apa yang sedang kamu lakukan?" Tanya orang itu "Ssttt~ jangan berisik," Ujar Dean yang menyuruh orang itu masuk ke dalam. Tidak lama, Axel yang menghampiri Dean dan menepuk pundak laki-laki itu "Ih! ganggu saja. pergi sana!" usir Dean Sekali lagi, Axel menepuk pundak Dean. Namun, respon Dean tetap sama. Hingga Axel berdiri di depan Dean dengan tangan yang terlipat "Kau mau latihan atau melihat dia terus?" tanya Axel tegas. Dean pun melihat Axel, kemudian dia merasa takut karna wajah Axel yang tegas "Maaf, aku masuk." ujar Dean beranjak. Kemudian Axel melihat ke arah yang dilihat oleh Dean tadi. "Ternyata dia," gumam Axel "Axel!" panggil Dean berteriak. Axel pun masuk ke dalam, sedangkan Stela yang merasa ada memperhatikan pun akhirnya mengangkat kepalanya, dia melihat ke sekitar, namun tidak ada orang "Mungkin hanya perasaan Stela saja," gumamnya. Stela menunggu hingga Amara selesai latihan. Satu setengah jam berlalu Amara akhirnya keluar dari ruangan kegiatannya. Dia langsung menghampiri Stela yang tengah duduk mendengarkan musik "Stela." panggil Amara "Eh! kamu sudah selesai?" "Sudah. ayo!" "Um .... " Mereka berdua akan beranjak, namun langkahnya terhenti karna Axel menghampiri mereka "Apa kalian akan pulang?" tanya Axel "Iya kak," jawab Amara "pulang naik apa?" "Naik kereta, kak." Amara terus menjawab pertanyaan Axel, sedangkan Stela hanya diam, dan memberi isyarat pada temannya itu untuk segera pergi, namun Amara tidak menyadarinya. "Bagaimana jika kalian pulang bersamaku? hari ini aku membawa mobil," ujar Axel
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN