Chapter 2

1043 Kata
Hari mulai malam, Stela akhirnya sampai di rumahnya. "ma, Stela pulang," ujar Stela. Mamanya langsung menghampiri anak gadisnya, lalu bertanya "Darimana saja sayang? kenapa baru pulang?" "Stela tadi bicara dengan teman baru jadi baru pulang," jawab Stela. "Kalau begitu sekarang kamu masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri. Mama sudah menyiapkan makan malam, jadi setelah mandi kamu bisa keluar untuk makan," ujar mamanya. "iya ma," ujar Stela. Stela berjalan masuk kedalam kamarnya, namun dia tidak langsung mandi tapi dia membuka laptop dan melihat sosmednya. "Sayang, ayo cepat!" teriak mamanya. "Iya, ma. sebentar." sahut Stela. Gadis itu akhirnya menutup laptopnya, lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi. Sraaa~ Sepuluh menit kemudian Stela keluar dari kamar mandi, dia langsung keluar dari kamarnya setelah mengeringkan rambutnya. "Ayo makan sayang," ujar mamanya. "Iya, ma." ujar Stela. Dia dan mamanya menikmati makan malamnya berdua, sedangkan papanya sedang lembur bekerja. "Terima kasih makanannya," ujar Stela sembari merapikan alat makannya. Stela membantu mamanya membereskan meja makan, dan dia membantu mamanya untuk mencuci alat makan. Selesai itu Stela masuk ke dalam kamarnya, dia membaca buku untuk perkuliahannya, namun beberapa saat kemudian dia membuka laptopnya lagi dan melihat sosmednya. "kenapa setiap melihatnya perasaanku sangat sakit?" gumam Stela sembari memegang dadanya. *** Dibawah hujan yang deras dua orang tengah bertengkar “Apa yang sudah kamu lakukan?! Kenapa kamu melakukannya?!” bentak Adele. “Tidak! Aku tidak melakukan apapun. Kamu hanya salah paham saja!” bantah seseorang dengan nada tinggi. “Tidak melakukan apapun katamu?! hanya salah paham. lalu apa yang aku lihat tadi?” ujar Adele tersenyum miris menitihkan air mata. Adele membuang wajahnya, dia tidak ingin mendengar atau menatap wajah orang yang ada di depannya. perasaannya terasa hancur dan sakit. tok tok tok "Stela, bangun sayang." Ujar mamanya sembari mengetuk pintu kamar gadis itu. Stela membuka matanya, kemudian dia bangun, dan merubah posisinya menjadi duduk. Dia menyeka air mata yang keluar, dan bergumam. "Kenapa aku menangis? Apa yang sudah terjadi?" Gumam Stela. "Sayang bangun. Ini sudah pagi, apa kamu tidak kuliah?" Ujar mamanya. "Iya, ma. Stela sudah bangun." Sahut Stela. Setelah mendengar sahutan dari Stela, mamanya pun beranjak pergi dari depan kamar. Sedangkan Stela masih dalam posisi duduk di atas kasurnya, dan memikirkan mimpinya tadi. "Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mimpiku semakin lama semakin aneh," gumam Stela. Dia akhirnya beranjak dari kasurnya. Lalu masuk ke dalam kamar mandi. Kurang lebih lima belas menit Stela bersiap, lalu setelah selesai dia pun keluar dari kamar. "pagi, ma," ujar Stela sembari memeluk mamanya. "Pagi, sayang," balas mamanya sembari mengelus pipi Stela. Lalu gadis itu duduk untuk menikmati sarapan paginya. Untuk kali ini dia sedang tidak tergesa-gesa berangkat. Setelah selesai sarapan, Stela pun berangkat ke kampus. Seperti kemarin, Stela tetap naik kereta untuk sampai ke Universitasnya. "Pagi, Am," sapa Stela "Pagi, Stel," balas Amara Mereka berdua duduk di bangku yang ada di depan Fakultas. "Apa kamu sudah memutuskan akan ikut kegiatan mahasiswa apa?" tanya Amara. "Belum. aku masih belum tahu kegiatan mahasiswa apa yang harus aku ikuti," Jawab Stela. Kedua gadis itu akhirnya masuk ke dalam kelas bersamaan. Perkuliahan pun dimulai, Amara dan Stela sama-sama menyimak mata kuliahnya. --- "Stel, bisakah kamu temani aku ke ruang kegiatanku?" pinta Amara. "tidak ah .... " tolak Stela. "Ayolah. tolong temani aku," pinta Amara sekali lagi dengan wajah yang memelas. Stela tidak bisa menolak permintaan temannya itu, dia akhirnya membereskan barang-barangnya kemudian menemani Amara ke tempat kegiatan mahasiswa yang diikuti Amara. "Ayo masuk!" ajak Amara. "Tidak. aku akan menunggumu di luar saja," ujar Stela. "Ayolah, ikut masuk saja." ajak Amara menarik tangan Stela. Gadis manis itu akhirnya ikut masuk ke dalam ruangan. "Selamat siang kak," sapa Amara pada senior yang ada di ruangan tersebut. Terlihat banyak sekali orang yang ada di dalam ruangan tersebut, lalu tanpa sengaja Stela melihat ke salah satu arah dan dia melihat Alex yang tengah bermain gitarnya. "Wah ... keren sekali," gerutu Stela. "Siapa dia?" tanya salah seorang berbisik melihat ke arah Stela. Stela yang tengah berdiri mematung melihat Alex pun jadi tidak memperhatikan sekitar, hingga Amara menepuk pundaknya dan menyadarkannya. "Apa yang kamu lihat?" Tanya Amara berbisik. "Ah ... tidak ada," jawab Stela pelan. "Ehm ... aku akan menunggumu di luar saja," Setelah mengatakan itu Stela pun beranjak keluar dari ruangan, dia langsung mengatur nafasnya di luar. "Hah ... Hah ... Hah .... " Tidak lama Amara pun menyusulnya keluar "Kamu kenapa?" tanya Amara. "Tidak. aku tidak kenapa-napa." jawab Stela. "Aku pulang duluan ya," pamit Stela. Dia pun beranjak pergi dengan tergesa-gesa. Amara yang melihat tingkah Stela yang sedikit aneh pun jadi merasa bingung. "Kenapa dadaku terasa sesak setiap melihatnya?" gumam Stela. Stela yang berjalan tanpa melihat jalanan pun hampir saja terserempet mobil, namun karna pengemudi mobil tersebut membunyikan klaksonnya jadi Stela sedikit bergeser dan menutup telinganya. "Hei! kalau jalan pakai mata! jangan asal jalan saja!" teriak pengemudi mobil itu. Tubuh Stela bergetar, dia ketakutan. Namun, tidak ada yang membantunya. Dia akhirnya mencoba menenangkan diri, lalu membuka kedua tangannya yang menutup telinga. "Tenang Stela. Tenang." gumamnya. Sedangkan pengemudi mobil itu sudah pergi. Stela pun kembali berjalan menuju ke stasiun untuk pulang. --- "Stela pulang," ujarnya. Namun, ternyata mamanya sedang tidak ada di rumah. Stela pun masuk ke dalam kamarnya, lalu dia meletakkan tas di meja belajarnya. Stela berganti pakaian lalu dia keluar dari kamar. "Mama kemana ya?" gumam Stela. Dia melihat di atas meja makan apa ada makanan atau tidak, dan dia juga mengecek dapur untuk melihat apa mamanya meninggalkan pesan untuknya atau tidak. Dan ternyata di atas meja makan tidak ada makanan, dan di dapur pun juga tidak ada pesan yang ditinggalkan oleh mamanya. Stela mencoba menghubungi mamanya, tapi tidak diangkat. Dia akhirnya masuk kembali ke kamarnya. Karna merasa bosan di rumah sendirian, Stela pun akhirnya tertidur. "Aouh .... " rintih seorang gadis. ketika dia mengangkat kepalanya terlihat seseorang mengulurkan tangannya. "Maaf," ujar orang itu. Gadis itu tidak menerima bantuan orang itu. Dia berdiri sendiri sembari membersihkan pakaiannya. "Apa kakak tidak melihat aku berdiri di sini?" tanya gadis itu. "Maaf. aku tidak sengaja," ujar orang itu. Gadis itu beranjak pergi dengan perasaan kesal. Dia merasa sakit di bagian belakangnya. Malam pun tiba, Stela dibangunkan oleh mamanya. "Sayang, ayo bangun!" ujar mamanya. Stela membuka matanya, lalu dia mengumpulkan nyawanya. "Ayo bangun." ujar mamanya sekali lagi. "Iya ma," sahut Stela. Setelah membangunkan, mamanya pun keluar dari kamar gadis itu. Stela akhirnya beranjak masuk ke dalam kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN