bc

Marriage With My Ex Fiance

book_age18+
240
IKUTI
5.1K
BACA
revenge
family
HE
opposites attract
heir/heiress
bxg
brilliant
city
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Kalila harus menerima kenyataan pahit bahwa rencana pernikahannya berakhir sebelum terlaksana. Akad nikah yang seharusnya dilangsungkan pukul 9 pagi terpaksa dibatalkan.

.

Calon suaminya selingkuh hingga wanita yang menjadi selingkuhannya hamil. Bagaikan tersambar petir disiang bolong saat kedua telinga Kalila mendengar fakta itu.

.

Bukan hanya batinnya yang terluka namun juga fisiknya. Seorang wanita menerobos masuk ke dalam kamar Kalila lalu menyerangnya menggunakan pisau kecil. Kalila tak sempat melawan hingga akhirnya mendapatkan luka dibagian telapak tangan dan lengannya.

.

"Aku akan menikahinya jika bayi yang ada di dalam perutnya benar-benar anakku," ucap Elard tiba-tiba.

.

Kalila yang tengah menahan sakit akibat goresan pisau pun terkekeh pelan. Merasa telah dipermainkan oleh calon suaminya. "Pernikahan kita batal dan kamu boleh memakai ballroom hotel ini untuk menikahi kekasih gelapmu. Semua biayanya pernikahan aku yang akan menanggung nya," ujarnya sebelum meninggalkan kamar hotel yang akan dijadikan sebagai kamar pengantin.

.

Setelah gagalnya pernikahan, Kalila memutuskan pindah ke Jogja untuk mengasingkan diri. Berharap sakit akibat pengkhianatan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

.

Namun, takdir seolah mempermainkannya. Saat dia sudah berhasil bangkit dari keterpurukan datang seorang pria dari masa lalu. Pria itu kembali mengusik hari-harinya sebagai seorang Bos di kantor tempat dia bekerja.

.

"Hai, Lila, apa kabar? Kamu masih tetap cantik meski empat tahun tak bertemu."

.

"Ckck, mau apa lagi kamu? Tak cukupkah pengkhianatan yang telah kamu berikan padaku hingga berani mengusik hidupku lagi."

.

Elard mantan tunangan Kalila tiba-tiba muncul sebagai Bos di perusahaan yang bergerak di bidang fashion. Jabatannya tak main-main yaitu sebagai CEO.

.

Bagaimana nasib Kalila selanjutnya?

.

Akankah dia resign dari pekerjaan yang sangat dicintainya itu?

.

Ikuti keseruan kisah Kalila dan Elard dalam n****+ yang berjudul "Marriage With My Ex Finance"

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Jakarta, Empat tahun yang lalu ... Suasana hotel bintang lima yang berada di daerah Jakarta Selatan penuh dengan papan karangan bunga. Saking banyaknya yang mengucapkan selamat hingga halaman hotel tak muat menampung semua papan karangan bunga itu dan terpaksa ditaruh dipinggir jalan. Pernikahan putri bungsu pengacara kondang Ihsan Dirgantara akan dilangsungkan hari ini. Keluarga besar kedua belah pihak telah menginap di hotel sejak kemarin. Semua itu dikarenakan keluarga mempelai pria kebanyakan tinggal di luar Jakarta. Kalila tengah bersiap di kamarnya. MUA pilihan Mamanya sudah datang dan kini sibuk mengaplikasikan alat-alat makeup pada wajah cantiknya. "Mbak Kalila umur berapa kalau saya boleh tahu?" Tanya MUA sembari membuat alis. "23 tahun, Mbak," jawab Kalila dengan ramah. "Saya pikir umur 19 tahun. Ternyata sudah kepala dua." Kalila tersenyum, banyak yang mengira dia berumur belasan dan masih kuliah. Padahal dia telah lulus kuliah setahun yang lalu. Mungkin karena wajah imut dan tubuh mungil membuatnya terlihat awet muda. Brakkkk! pintu kamar didobrak dengan kasar oleh seorang pria berbadan tinggi dan berkulit hitam. Setelah itu, masuklah wanita yang tengah hamil besar. “Dasar pelakor murahan!” teriak wanita itu sembari mengarahkan pisau kecil pada Kalila. “Rasakan ini!” “Awww... kamu siapa, ha?!” Kalila meringis kesakitan ketika lengannya terkena goresan pisau. Dia pun beranjak dari tempat duduknya untuk menghindari wanita gila itu. Sementara MUA dan asistennya bergegas menghubungi pihak keamanan hotel untuk meminta tolong. Mereka tak bisa berbuat banyak karena lawannya seorang wanita hamil. Posisinya serba salah, mau melawan takut menyakiti janin tak berdosa, jika diam saja bisa mati sia-sia. “Kamu harus mati agar Elard mau menikahi ku!” Kalila menangkis pisau mengunakan tangan kosong. Dia memegang erat pisau itu hingga tangannya penuh dengan darah. “Lepaskan Mbak Kalila,” teriak MUA dengan wajah cemas. Dengan satu hentakan Kalila berhasil mendorong wanita itu dan pisau ditangannya pun terjatuh ke lantai. Asisten MUA bergerak cepat, mengambil pisau lalu membuangnya ke tempat sampah. Kalila meringis kesakitan, darah di lengan dan telapak tangan terus mengalir hingga menetes ke lantai. Buru-buru dia mengambil tali piyama untuk mengikat tangan agar darahnya berhenti keluar. “Kamu pikir bisa lari dariku? Anak pungut sepertimu tak pantas mendapatkan kemewahan hidup dan juga calon suami seperti Elard.” Wanita itu menatap murka ke arah Kalila. “Kamu tak lebih dari sebuah sampah,” ujarnya sambil menunjuk tepat di wajah gadis yang dibencinya. Setelah mengikat luka dan berhasil menghentikan darah yang mengalir, Kalila berjalan mendekati wanita yang tiba-tiba datang ke kamarnya lalu menyerangnya. Tatapan mengintimidasi yang diberikan oleh gadis itu membuat nyali lawannya menciut. Marah, sedih dan kecewa kini sedang berkecamuk dalam hatinya. Meski belum pasti Elard bersalah tetap saja kedatangan wanita itu telah merusak hari bahagianya. “Jelaskan dengan singkat maksud tujuanmu!” titah Kalila dengan suara tegas. Dalam sekejap gadis itu berubah mengerikan. Persis Ihsan Dirgantara saat berada di ruang persidangan. “A-aku te— tengah mengandung anak Elard,” ujar wanita itu susah payah. Lidahnya terasa kelu sulit untuk dibuat bicara. “BICARA YANG JELAS!” bentakan Kalila membuat semua orang terdiam. Bahkan pria yang mendobrak pintu pun terlihat ketakutan. “Aku dan Elard telah melakukan ONS. Kami melakukannya tanpa sadar karena dalam pengaruh minuman beralkohol,” terang wanita itu. “Kenapa baru sekarang kamu menemui ku?” suara Kalila mulai melunak saat melihat wanita di depannya menangis. “Elard tidak mau bertanggung jawab. Dia mengatakan jika janin ini bukan anaknya. Bahkan dia meminta agar aku mengugurkan janin tak berdosa ini.” “Teruskan!” seru Kalila. “Aku tidak mau dan tetap merawat janin yang sedang aku kandung. Usianya sudah 9 bulan. Perkiraan Dokter aku akan melahirkan minggu depan. Dan, aku butuh suami untuk membantu membesarkan anakku.” Kalila tak peduli rasa sakit di lengan dan telapak tangan karena hatinya jauh lebih sakit. Gadis itu tak pernah menyangka akan mendapati fakta menjijikkan mengenai calon suaminya di hari pernikahannya. Kini yang ada dipikirannya hanyalah enyah dari muka bumi. Kalila hanya ingin pergi sejauh mungkin untuk menghindari orang-orang yang dikenalnya. Beberapa saat kemudian, Ihsan Dirgantara datang bersama Istrinya Indira Khairani Rachman. Kedua orang tua Kalila datang dengan nafas terengah-engah. Disusul oleh calon suami Kalila, Elard Kalandra Al-Fathan beserta kedua orang tuanya. Kalila langsung memeluk sang mama erat, membenamkan wajahnya pada d**a wanita yang sangat dicintainya. Tangis yang ditahannya sejak tadi pun pecah. Terdengar pilu di telinga Pak Ihsan hingga membuatnya semakin murka. “Pa, Elard bisa jelaskan—” Ucapan Elard terhenti saat Pak Ihsan mengangkat sebelah tangannya. “Biarkan Wanita itu yang memberikan penjelasan,” sahutnya. Seperti yang diceritakan pada Kalila tadi, wanita yang mengaku tengah mengandung anak Elard menceritakan kejadian di club malam sampai dirinya hamil. Tak ada yang ditambah dan dikurang. Ceritanya sama hingga membuat Kalila semakin yakin jika Elard telah berselingkuh di belakangnya. Plak! Satu tamparan keras mengenai pipi sebelah kiri Elard. Aksa Nadindra Al-Fathan kecewa dengan kelakuan putranya. “Apa benar yang dikatakan oleh Wanita itu?” “Janin itu bukan anakku! Wanita ini sudah tidur dengan banyak Pria yang ada di club malam,” elak Elard. “Termasuk kamu,” sahut Pak Ihsan lagi. Tebakannya tidak salah. Calon menantunya pernah tidur dengan jalan9. “Pernikahan dibatalkan,” pungkasnya sebelum mengajak istri dan anaknya meninggalkan kamar. Aisha, Bunda Elard meminta maaf atas perlakuan buruk putranya pada Kalila. Wanita lembut yang tak pernah bicara keras itu bahkan menangis tersedu-sedu. Selain malu dengan kelakuan putranya juga merasa bersalah telah menyakiti hati calon menantunya. “Lila, cerita wanita itu tak sepenuhnya benar. Aku mohon beri aku waktu untuk membuktikan kebenarannya,” pinta Elard sambil berlutut didepan gadis yang di cintainya sejak kecil. Kalila melepaskan pelukannya pada sang mama. Lalu mengusap air mata dengan kasar. Menatap pria yang mulai sekarang sangat dibencinya. “Kebenaran yang akan kamu rekayasa. Begitu kah?” Elard tak percaya dengan respon dari Kalila. Selama ini dia tak pernah sekalipun melirik wanita lain. Jangankan melirik, semua wanita yang mengejarnya pun ditolak mentah-mentah. “Kamu tidak percaya denganku Kalila?” “Apa kamu menjelaskan jika tak pernah tidur dengannya?” tanya balik Kalila. “Aku tidak sengaja—” “Wow, tidak sengaja tidur dengan Wanita lain saat memiliki tunangan dan sedang merencanakan pernikahan. Hebat sekali kamu Elard,” sahut cepat Kalila. Merasa dipojokkan Elard memutuskan untuk menyerah. Saat ini tak ada yang bisa dilakukannya selain diam. Semua yang dikatakannya tidak akan ada yang percaya. Karena dia tak memiliki bukti untuk menyanggah. “Pernikahan batal! Anggap saja kita tidak pernah memiliki hubungan apapun dan tidak saling mengenal,” ucap Pak Ihsan. Seorang Aksa yang selalu keras kepala pun terdiam. Putranya telah melakukan kesalahan fatal, wajar jika Pak Ihsan memutuskan hubungan yang telah terjalin selama puluhan tahun. "Aku akan menikahinya jika janin yang ada di dalam perutnya benar-benar anakku," ucap Elard tiba-tiba. Kalila yang tengah menahan sakit akibat goresan pisau pun terkekeh pelan. Merasa telah dipermainkan oleh calon suaminya. "Pernikahan kita batal dan kamu boleh memakai ballroom hotel ini untuk menikahi kekasih gelap mu. Semua biayanya pernikahan aku yang akan menanggung nya," jawabnya sebelum meninggalkan kamar hotel.

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook