Aruna dan Ardan masih menikmati perbincangan serius tapi juga santai, di dalam kamar Ardan yang sempit. Rasa canggung Aruna saat memasuki kamar Ardan tadi, sekarang sudah menghilang, berganti dengan rasa penasaran yang ingin segera di selesaikan. ''Ihh!... Apaan sih?! Iya kesambet!... Kesambet gombalan Muhammad Ardan Wiryawan yang telah membuat hati Aruna Hashifa meleleh!'' seru Aruna lantang dan berani tapi langsung mengalihkan pandangannya menghindari kontak mata dengan Ardan. Aruna sendiri yang mengatakan kata-kata itu, tapi dia juga yang merasa malu. Hal itu tentu saja membuat Ardan semakin gemas dengan istri yang baru sepuluh hari di nikahinya. Terbelalak mata Ardan mendengar jawaban manis dari istrinya, mengembang senyumnya karena bahagia. Ardan sempat terkejut, dia baru menyadari