Pacaran Itu Aib

2119 Kata

Andros berdeham saat melewatinya. Tampaknya Khalisa belum sadar kalau satu per satu, orang-orang di kantor ini menjauhinya. Ya mungkin kurang suka dengan kepribadiannya atau ya gaya pertemanannya yang katanya palsu. Tanpa tahu alasan dibaliknya. Pasti ada sesuatu yang membuatnya seperti itu. Meski agak mengusik bagi Andros. Namun ia juga tak mau ikut campur. "Yani, mau ke kantin?" Ia mendengar ucapan Khalisa pada salah satu teman satu ruangannya. "Oh. Aku puasa, Lis. Sorry ya." "Aaah...oke...." Ia mengiyakan. Yani tersenyum tipis lantas fokus lagi pada pekerjaannya. Khalisa menoleh ke arah yang lain tapi tak ada satu pun yang berpaling dari apa yang sedang mereka kerjakan. Mereka tampak benar-benar sibuk. Sementara para staf laki-laki sudah beranjak untuk solat jumat termasuk Andros

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN