"Serius?" Agha mengangguk. "Kalo Saras berminat. Ya dari pada dia di apotik kan, gajinya juga gak UMR kan?" Maira mengangguk-angguk. Keduanya mengobrol sambil berlari kecil. Di sekeliling taman ini pun, Maira melihat banyak sepupu-sepupu Agha. Kebanyakan ya masih berlari. Terutama yang belum punya anak. Kayak Ardan dan istrinya. Begitu pula dengan Ferril dan istrinya. Sisanya yang lain tampak berjalan bersama istri dan anak-anak yang masih berada di stroller. Tapi ada juga yang anak-anaknya sudah bisa berjalan bahkan berlari. Faris di kejauhan sana tampak berlari bersama Lara, Larin, Fauzan, Fauzi, Fizzan, Haykal. Yang memimpin? Tentu saja adik iparnya yang centil. Hahaha. Si Adel. Lalu ada Adeeva dan Sherin. Maira geleng-geleng kepala. Latanya ia adalah tante idola para bayi-bayi itu.