Mencuri Hati?

2150 Kata

"Malam, Hanum...." Ia terkekeh. Ia sedang mengerjakan sesuatu di teras rumahnya. Eril lewat dengan sarungnya. Ia baru selesai solat isya di masjid. Hanum sudah hapal sih. Tapi baru malam ini berani menyapa. Biasanya kan hanya deham-dehaman biar Hanum sadar kalau ia sedang lewat. Hahaha. "Ya, malam." "Ciyeeeeeee!" Ada paduan suara dari dalam rumah kontrakan Hanum. Yang diledek hanya bisa terkekeh-kekeh. "Sibuk ya?" Ia tersenyum kecil. "Kelihatannya?" Eril terkekeh. "Masuk duluan ya?" Lelaki itu berpamitan. Hanum mengangguk. Ia berjalan masuk ke dalam rumah. Hanum tak tahu kalau Eril buru-buru masuk ke dalam rumah dan langsung bergegas menuju kamar. Lalu mengambil laptop dan mengambil duduk di balkon kamar yang menghadap ke arah rumah kontrakan Hanum. Tentu saja ia bisa melihat Han

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN