Keesokan paginya, hal pertama yang dirasakan oleh Zeth adalah tatapan tajam dari seluruh murid yang dilewatinya. Karena sudah berjanji dengan Syville untuk menyerahkan formulir pendaftaran anggota OSIS, Zeth dan Syville berjanji untuk bertemu di tangga yang berada di koridor utama. Tentu saja tempat itu dilewati oleh banyak murid yang akan pergi ke kelasnya masing-masing. Meski Zeth sengaja berangkat terlebih dahulu untuk menghindari rentetan pertanyaan dari Leon dan Kyle, ia lupa memikirkan tentang murid-murid yang lain.
Tidak sadar dengan keadaan di sekitarnya, Syville tersenyum cerah pada Zeth sambil berkata, “Ayo kita ke ruangan OSIS sekarang, Zeth!” Tentu saja, dengan senang hati Zeth langsung menerima tawaran dari Syville.
Saat sampai di ruang OSIS, Arlo sudah berada di ruangan itu sambil mengerjakan beberapa berkas. Tidak jauh dari tempat duduknya, ada seorang gadis yang belum pernah Zeth lihat. Orang itu memiliki rambut yang pendek sebahu dengan warna hitam pekat. Matanya yang berwarna abub-abu menatap Syville dan Zeth ketika mereka memasuki ruangan itu.
“Selamat pagi, Arlo. Selamat pagi, Karin,” kata Syville pelan setelah masuk ke ruangan itu. Zeth membalas tatapan mata seseorang yang bernama Karin ini, kemudian menganggukkan kepalanya.
“Oh, Syv! Tumben sekali kau berkunjung ke sini pagi-pagi. Apa kau butuh sesuatu?” tanya Karin sambil berdiri dari duduknya. “Ayo masuk terlebih dahulu. Kau ingin minum teh?”
Syville menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, Karin. Kami ada kelas pagi hari ini. Ah, perkenalkan, ini Zeth, teman seangkatanku. Dia juga ingin bergabung sebagai anggota OSIS.”
“Oh! Kenapa aku tidak tahu kau akan bergabung dengan OSIS, Syv?” tanya Karin sedikit terkejut, kemudian ia memalingkan wajahnya pada Arlo. Arlo hanya tersenyum membalas tatapan penuh tanda tanya dari Karin. Kemudian ia kembali berkata pada Syville, “Jarang sekali ada seseorang yang ingin bergabung dengan OSIS secara langsung. Apa hari ini kalian ingin menyerahkan formulir untuk bergabung dengan kami?”
“Itu benar. Ini formulir pendaftaran kami,” kata Syville sambil menyerahkan dua lembar formulir yang sudah diisi oleh Syville dan Zeth. Dengan senang hati Karin menerima dua lembar itu dan langsung memberinya pada Arlo.
“Terima kasih, Syv, Zeth. Karena pagi ini kalian ada kelas, aku akan menjelaskan beberapa pekerjaan sebagai anggota OSIS setelah kelas kalian selesai,” kata Arlo sambil membaca singkat formulir yang ada di tangannya. “Formulir kalian sudah lengkap, jadi aku tidak akan menahan kalian lagi di sini.”
Syville terkekeh pelan. “Baik kalau begitu, Arlo, Karin. Kami berdua masuk kelas terlebih dahulu. Setelah jam pelajaran terakhir, kami pasti akan berkunjung ke sini lagi!”
Arlo dan Karin menganggukkan kepalanya. “Semangat kelasnya, ya? Syv, Zeth!” kata Karin semangat.
Zeth menutup pintu ruangan OSIS di belakangnya. Kemudian bertanya pada Syville, “Kau ada kelas apa pagi ini?”
“Transfigurasi! Kalau kau, Zeth?”
Zeth mendesahkan napasnya panjang. “Kalau aku kelasPertahanan Sihir …”
Syville terkekeh pelan. “Kelas itu, hampir membuat lidahku terikat! Kenapa mantranya sangat sulit dan panjang, sih?”
Zeth mengangguk setuju dengan perkataan Syville. Karena kelas Transfigurasi dan kelas Pertahanan Sihir satu arah, Syville mengajak Zeth untuk pergi ke kelas mereka bersama.
“Eh, maaf, Syville. Mungkin lain kali. Jika murid-murid lain melihatku lagi, aku khawatir besok aku tidak bisa masuk kelas lagi!” kata Zeth dengan wajah yang kesulitan.
Syville memiringkan kepalanya bingung. “Kenapa?”
Zeth memijat keningnya pelan. Syville sepertinya tidak sadar dengan gelarnya di dunia ini?
.
.
Zeth tidak ingin mati muda, jadi ia dan Syville berjanji untuk bertemu di depan ruangan OSIS setelah jam pelajaran mereka selesai untuk menghindari kerumunan massa yang tidak diinginkan.
Di dalam ruangan OSIS, masih dengan setia Arlo duduk di kursinya. Hampir saja Zeth berpikir kalau Arlo tidak memiliki kelas dan hanya bekerja di ruang OSIS saja sepanjang hari. Di dalam ruangan itu tidak ada siapa-siapa, sepertinya Karin ada keperluan, dan sampai saat ini Zeth masih belum bertemu dengan seseorang yang bernama Aimee.
Setelah menghidangkan teh pada Zeth dan Syville, Arlo mulai menjelaskan peraturan dasar sebagai anggota OSIS dan juga tugas mereka. Tidak seperti Arlo, Karin dan Aimee, Zeth dan Syville hanya ditugaskan untuk berpatroli di lingkungan akademi, hal ini juga termasuk dua ratus meter dari lingkungan akademi.
Zeth dan Syville sempat saling tatap ketika mendengar mereka juga harus berpatroli di luar akademi, tetapi mereka tidak bertanya lebih lanjut pada Arlo.
Penjelasan Arlo sangat mudah dimengerti dan juga langsung ke intinya, jadi pertemuan mereka tidak terlalu lama. Zeth dan Syville bisa memulai tugas patroli mereka hari ini atau besok, dan tentu saja mereka berdua memilih untuk memulai tugas mereka hari ini.
Sayangnya, Zeth lupa satu hal. Ia harus berpatroli dengan Syville di lingkungan akademi, yang tentu saja ia mendapat tatapan membunuh lebih banyak dari sebelumnya …[]