25. Memori Ketika itu, kelas satu SMA. Sama seperti kebanyakan anak-anak baru, Ajeng melewati masa orientasi siswa. Saat itulah pertemuan pertamanya dengan Naren terjadi. Mereka berada dalam satu kelompok. Dan, layaknya sebuah kisah dalam n****+, Naren adalah cowok berani nan tengil, yang manantang kakak kelas dan menjadi pusat perhatian di tengah lapangan. Sementara Ajeng adalah si cewek penurut yang berusaha agar tak mencolok dan menarik perhatian. Ajeng hanya ingin masa SMA-nya berlalu dengan tenang, dapat nilai terbaik dan lulus dengan hasil memuaskan. Berkawan dengan Naren tak pernah hinggap sama sekali di kepala Ajeng ketika itu. Ia tak pernah cocok berteman dengan tukang buat onar. Tapi siapa sangka jika takdir selalu saja membuat mereka bertemu? Mulai dari satu kelompok MOS hing