Part 10

1214 Kata

"Makanlah, nak!" Pinta Theo lembut. Setiap kali Theo menghampiri putrinya di dalam kamar. Mata gadis tersebut selalu bengkak. Dia yakin, setiap malam putrinya tidak berhenti menangis. "Apa yang mesti daddy lakukan agar bisa membujukmu?" Tanya Theo pelan. Adhiti menghapus air mata yang jatuh begitu saja ke pipinya. Pandangan Adhiti selalu menatap ke arah jendela. Jendela yang tidak pernah lahi dia buka gordennya. Gadis itu lebih memilih meringkuk di dalam gelap kamar. Revano mendekati adiknya. Dia duduk di samping Adhiti. Menatap penuh kasih sayang ke arah Adhiti. "Adek, jangan menyakiti dirimu sendiri," bisik Revano menghapus air mata Adhiti. Pandangan kosong Adhiti membuat daddy dan kakaknya khawatir. Revano mengelus puncak kepala Adhiti. Dengan sabar membujuk adiknya agar makan. H

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN