Happy Reading. Dalam keheningan yang terasa menyeramkan itu Sean melangkah. Gerakannya lambat-lambat sementara tatapannya tak lepas dari wajah sosok perempuan cantik yang sekian lama dirindukannya itu. Sean ingin berlari, hendak menghambur secepatnya ke pelukan Emily. Namun entah kenapa tubuhnya tiba-tiba lemas seolah kehilangan energi. Rasa syok bercampur tidak percaya membuat jantung Sean berdebar keras, seperti ingin pecah menjadikannya lemas. Susah payah Sean menahankan tubuhnya yang hampir limbung, dia harus tetap bertahan, sampai dirinya benar-benar yakin bahwa perempuan itu adalah ibunya. Sean merasakan sesak seolah rongga dadanya terhimpit oleh sesuatu. Dan ketika langkahnya semakin dekat kepada Emily, dia tak sanggup lagi menahan air mata. "I-ibu. Apakah... Kau... benar-benar ib