Safa tersentuh mendengar kalimat Azril yang membuat hatinya bergelora. Memang seharusnya bagi pasangan memiliki waktu berdua, terutama dirinya yang belum banyak mengenal Azril. Selama ini, banyak hal baru dari sosok Azril termasuk perubahannya yang menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya yang luar biasa. “Aku menyayangimu, Safa Brenda.” Azril mendekatkan bibirnya pada lengan Safa dan mengecupnya penuh mesra berbarengan dengan d**a Safa yang berdesir merasakan ketulusan pria yang pernah dibencinya. Seolah rasa cinta yang menggema mengalir begitu saja, mungkin karena tubuh yang sudah menyatu sehingga hatinya amat terharu. “Aku juga menyayangimu, Mas,” lirih Safa pelan. Pagi itu menjadi indah dengan sikap Azril yang manis. Keduanya saling bertukar mesra tanpa memedulikan orang lain, w