Belum dijawab, Azril mendengar suara pintu terbuka dan langsung menoleh dengan cepat. “Sayang, mau ke mana?” “Loh, Mas Azril sudah pulang?” Safa terkejut melihat suaminya yang sudah datang. Azril mengangguk. “Iya, Sayang, baru saja.” Kemudian pandangannya melirik ke tangan Safa yang membawa gelas. “Kamu mau minum? Sini biar aku ambilkan.” Namun, sebelum itu Azril meminta Safa untuk kembali beristirahat. Safa yang diam pun menurut, padahal suaminya baru pulang dan pasti lelah. Tak lama kemudian, Azril datang membawa minum yang Safa inginkan. “Kenapa nggak ngabarin aku kalo kamu belum mendingan?” Azril duduk, lalu menyentuh kening Safa yang tidak terasa panas. Senyum Safa tersenyum simpul. Tangannya pun meraih punggung tangan Azril dan dikecupnya berulang kali. “Safa minta maaf sudah m