"Hey, apa kamu mendengar ku?" ucap Samuel dengan lebih pelan. Ia tidak mau sampai membuat Livy kalut lagi, karena tidak sengaja dibentak olehnya tadi. "Aku mau pulang sekarang. Aku cuma mau pulang," pinta Livy disela isaknya. "Iya iya. Kita pulang. Tapi kamu harus berhenti menangis dulu. Baru nanti kita pulang." Livy mengelap genangan air di wajahnya, juga di kedua sudut matanya juga. Samuel pun melepaskan dekapannya, ketika melihat Livy yang sudah mulai berusaha menguasai rasa emosionalnya. "Sudah?" tanya Samuel pelan-pelan dan Livy pun mengangguk sembari mengusap lagi sedikit air yang masih tersisa di ujung matanya. "Ya sudah. Kalau begitu, kita pulang sekarang ya," ucap Samuel yang sudah mulai melaju perlahan dan keluar dari parkiran. Di perjalanan. Samuel beberapa kali menoleh ke