Samuel duduk di depan rumah kaca seorang diri, sembari memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Tapi sayangnya, pikirannya seakan buntu. Ia tidak tahu, bagaimana lagi caranya untuk membujuk Livy. Samuel bangkit dari kursi yang menyangga bagian belakang tubuhnya tadi. Lalu iapun pergi, untuk mencari Livy lagi yang ternyata sedang berada di dekat kolam berenang bersama dengan kakaknya. Samuel memperhatikan dari kejauhan. Apa hal yang sedang dilakukan oleh wanita, yang dalam status merupakan istrinya, bersama dengan lelaki yang lebih muda dari dirinya akan tetapi, tetap ia harus menyebutnya sebagai kakak ipar. "Kak, besok kakak benar kembali ke US??" tanya Livy seolah tak rela untuk ditinggalkan lagi. "Iya. Kakak harus kembali ke sana. Harus menyelesaikan apa yang sudah kakak mu