“Bay, ini di meja makan.” Adrian terkesiap saat mendengar teriakan Papa Langit. Sungguh, dia juga tak suka dengan pertanyaan Om Bayu. Dia langsung menoleh kepada Pelangi yang sudah pucat pasi. Dia merasa iba dengan Pelangi. Bukankah itu merupakan topik sensitive, dan dia tak ingin melihat Pelangi bersedih lagi. “Iya mas, Bayu juga tahu.” Adrian kembali menatap Om-nya yang kini tengah menjulurkan lidahnya dan menyeringai. Persis seperti anak kecil yang di marahi oleh orang tuanya. Om-nya itu memang takut dengan papa Langit. Wajah Pelangi sudah sangat pucat pasi, dan Adrian langsung menyenggol lengan Om Bayu yang saat ini sudah menikmati makanannya. Dia tak merasa bersalah sedikit pun sudah membuat Pelangi ketakutan seperti ini. Adrian tahu ada yang di sembunyikan Pelangi. Tapi itu nanti,
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari