“Aku tidak akan bertanya kenapa, tapi ... aku hanya bisa ucapkan kau memilih jalan yang benar!” Zul menatap istrinya. “Zul ... sebenarnya aku sedang merasa kecewa!” Shina menggumam di depan pasta yang sedang ia makan. “Kau bisa ceritakan itu padaku!” tutur pria tersebut. Shina malah diam saja. Dia memainkan gulungan pasta menggunakan garpu di tangannya. Sejenak kepala Shina menoleh dan melihat ke arah tempat duduk sang nenek juga tante. “Rupanya kini mereka berkumpul,” ujar Zul yang ikut melihat ke arah sana. “Sebenarnya aku tadi bertemu dengan mereka!” ucap Shina. “Di mana?” Zul mengerutkan dahi. “Oh, saat di toilet tadi?” lanjut pria tersebut. Shina mengangguk. “Sebenarnya bukan bertemu! Aku berada dalam bilik saat mereka berdua sedang berbincang-bincang. Sehingga aku mende