Dua gelas itu harus saling beradu agar kita bisa mendengar denting yang indah. Baru setelah itu, rasa anggur bisa terasa sangat nikmat saat dicicip pelan-pelan. ** “Hanya aku pria yang akan membahagiakanmu!” Zul mengarahkan ibu jarinya ke bawah mata Shina untuk menghapus tetes air yang ada di sana. Telapak tangannya juga menangkup pada pipi mungil gadis itu. Wajah mereka semakin dekat, hingga kemudian mata mereka saling bertatapan. Usapan itu tidak hanya di pipi, tapi turun hingga mengusap bibir mungil Shina. Embus napas mereka mulai mengenai satu sama lain. Tatapan keduanya terkunci pada bola mata masing-masing. Bibir itu semakin dekat, hingga salah satu dari mereka pun berpaling. “Anu ..., Zul, aku ....” Shina mendadak gugup dia menjauhkan diri terlebih dahulu. “Ah, ma