“Sayang, sebegitu inginnyakah kamu memiliki anak?” Pertanyaan itu menjadi jawaban yang keluar dari mulut Zul atas tantangan yang diberikan oleh Shina.
Perempuan itu membuang muka dengan ekspresi sebal. “Memangnya salah?”
Zul malah mendengkus sambil terkekeh kemudian. “Tidak salah, hanya saja ... ini sangat lucu! Kau sendiri yang meminta kita agar tidak bersentuhan saat kita awal menikah dulu, tapi sekarang kau malah membuat perjanjian seperti ini? Apa hidupmu penuh dengan akta perjanjian hitam di atas putih?”
Tampak Zul sangat merasa heran dengan istrinya.
Sementara Shina hanya bisa kembang-kempis di hidungnya dengan pipi yang memerah saat Zul mengingatkan kembali momen pertama mereka bertemu dulu.
Di saat itu juga, tiba-tiba suasana menjadi gelap.
“Aaah! Kok bisa gelap, sih?”
