"Ma..." rengek Sella. Berjalan mendekati Sarah yang duduk santai menikmati secangkir teh hangat sambil melihat pemandangan indah di balik balkon. Pemandangan rumah yang menunjukan taman luas miliknya. "Apa, sayang!" ucap manja Sarah pada anaknya. Jemari tangan Sarah, mulai meletakkan satu cangkir teh panas di atas meja. Dia menoleh menatap anaknya yang kini duduk di sampingnya. Memberikan senyuman manis dan sentuhan lembut di kepalanya. Sella memang anak yang paling di manja oleh mamanya. Wanita itu juga tidak pernah sama sekali marah pada anaknya Sella. Sella mengerutkan bibirnya. Dia menghentikan kakinya berkali-kali. Melupakan kekesalannya. "Mama... Kenapa mama, biarkan kak Bagas menikah dengannya, mama tahu jika dia pembunuh. Tapi kenapa mereka bisa sampai menikah? Kenapa tidak di j