Keesokan harinya. Jarum jam menunjukan pukul 6 pagi. Suara kicauan burung. Dan, hembusan angin pagi yang terasa menerpa tubuh yang kini masih terbaring, terbungkus selimut di ranjang nya. Sinar matahari sudah menampakkan sinar terangnya. Fina tak kunjung bangun. Suasana dingin menusuk pori-pori kulitnya. Seolah dia enggan sekali beranjak dari ranjang nya. "Fina.." panggil Bagas. "Ada apa?" tanya Fina yang masih mempererat selimutnya. "Bangunlah!" pinta Bagas. Dia berjalan masuk ke dalam kamarnya. Menarik selimut tebal yang masih membungkus tubuh Fina. "Bangun!" "Gak mau!" ucap Fina masih menekankan matanya. Dia membaringkan tubuhnya ke kanan. Membelakangi Bagas. "Fina.. Kamu bisa masak gak?" tanya Bagas. Fina hanya menggelengkan kepalanya. Dia meriah selimutnya kembali. Membu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari