Setelah makan bersama keluarga Bagas. Meski Fina merasa sebagai orang asing di sana. Dia tidak peduli. Dia mencoba untuk tetap tegar. Dengan buru-buru Fina kembali ke kamarnya. Sementara Bagas masih berbincang dengan kedua orang tuanya. Sepertinya mereka sedang membicarakan hal serius. Fina tak mau tahu urusan mereka. Dia segera membaringkan tubuhnya kembali. Krekkk… Suara pintu terbuka sangat pelan, decitan pintu itu terngiang di telinga, mengejutkan Fina yang masih berbaring di ranjangnya. Dia segera beranjak duduk, menatap ke arah sumber suara. Kedua matanya melebar saat melihat Bagas berjalan ke arahnya. Tatapan matanya terlihat lebih mengerikan dari biasanya. “Ada apa?” Tanya Fina lirih. “Kenapa kamu hanya berdiam diri dikamar?” Tanya Bagas, dia terus melangkahkan kakinya mendekat