bab 12 Matahari belum menampakkan sinarnya. Kamar Fina terlihat sunyi. Dengan lampu redup yang menerangi kamar yang lumayan luas bagi Fina. Meski tidak seluas kamarnya dulu. Kelambu masih tertutup rapat, menutupi dinding kaca kamar itu. Ruangan yang begitu harum. Sepertinya Fina memang merawat kamarnya Dengan baik. Memberikan wewangian pada kamarnya. . Seorang laki-laki masih berbaring di atas ranjangnya. Dia mengerjapkan matanya. Mencoba membuka kedua matanya yang masih terasa sangat susah. Kepalanya juga terasa sangat berat. Kedua matanya mengernyit, menahan rasa sakit yang melilit kepalanya. Bagas, memegang kepalanya. Melihatnya perlahan. Kedua bola matanya berkeliling. Melihat sekitarnya. Dahinya mengkerut sangat dalam. "Aku dimana?" Bagas membuka matanya semakin lebar. Dia mengern