9

1299 Kata
Deeghh.... Apa kata Sania tadi itu...kalau yang dia lihat itu adalah mas Tyo..!!!! jadi Mas Tyo yang selalu diceritakan oleh Sania selama ini adalah Mas Adis..Tapi kenapa Sania manggilnya Mas Tyo yah?? Tidak cukup disitu keterkejutan ku, karena saat aku melihat ke meja tersebut lagi terjadi adegan yang sangat ingin aku hindari untuk dilihat, bagaimana tidak ingin menghindarinya ,saat itu Mas Adis sedang mengecup pipi perempuan yang duduk di sebelahnya. Lagi - lagi hati ini tersayat melihat adegan tersebut. "Yaaa ternyata sudah ada pawangnya doi !!! aduh belom apa-apa udah di suruh mundur ,,,yaa langsung ngibarin bendera putih dah gue.." ucap Sania dengan ekspressi yang dibikin sangat mengenaskan,,,emang lebay dah kesannya. Sebenarnya bukan hanya Sania yang patah hati, Akupun merasakan hal tersebut, namun aku seolah - olah tidak terjadi apa - apa padaku saja. " Bentar - bentar dah San, itu yang namanya Mas Tyo yang ceritain selama ini kah ?? Yang mau elu deketin itu ?.." tanyaku ke Sania sambil ku ambil minuman yang tinggal setengah gelas ini hingga tandas tak tersisa, rasanya tenggorakan ku kering banget. "Iya ....itu Mas Tyo , Ra....ya pupus sudah dah harapan , belum juga pedekate ,,eehh dah suruh mundur aja,,,mang sedih bangget dah nasib gue.." " Tunggu dah San,,,elu tau eenggak" " enggak " saut Sania memotong ucapan ku " ahhh...enggak asik dah elu..." ketusku sambil melanjutkan makan yang rasanya sudah tak senikmat tadi sebelum melihat Mas Adis. "Lanjut dah lanjut tadi elu mau ngomong apa ???""" " Dah lah males gue lanjutin ceritanya "".. " Ehh...eh anak gadis enggak boleh ngambekan ya !! ntar cantiknya ilang loh...hahahhah " goda Sania yang sepertinya mood nya sudah mulai membaik kembali. " Mana ada kek gitu...cantik mah ya cantik aja " jawabku dengan nada ketus tapi Sania malah tambah ketawa lebih lebar lagi. "iya ..iya neng geulis nan canti nan imut,,,,sok atuh dilanjut ceritanya " jawab Sania yang kembali menggoda ku dan melanjutkan makannya kembali. Inilah Sania mood nya itu cepet sekali kembalinya, inilah salah satu yang aku suka dari Sania. " Awas ya kalo dipotong lagi omongan gue ,,gue enggak bakal cerita lagi sama elu." Hmmmm...Sania menjawab dengan hanya deheman nya saja. "San, Mas Tyo itu adalah Mas Adis.." Sania langsung tersedak dak terbatuk - batuk saking kagetnya mendengar ucapanku, aku langsung memberikan minuman di gelasnya dan langsung dimunumnya sampai tak tersissa sampai bantuknya mereda, aku merasa bersalah ,karena Sania sampai mengeluarkan airmatanya dan memerah mukanya saking kagetnya. "Maaf..maaf San,,,gue enggak nyangka sampe segitunya elu kagetnya" ucapku sambil menyerahkan tisu ke arah Sania " Gila...gila kaget banget gue ,Ra....kenapa elu baru bilang sekarang sih ,kalau orang yang yang kita ceritain selama ini orangnya sama....bentar, tapi kenapa elu manggil dia Mas Adis ya??? " " Gue juga enggak tau San, soalnya pas kerumah Om Seno bilangnya namanya Adis, dan bokap gue juga manggilnya Adis , so gue juga akirnya ngikut mereka manggil Adis!!!" " Emang elu enggak tau nama lengkap Mas Adis ,Ra ?? " Sania berujar sambil meminggirkan mangkok dan gelasnya ,sepertinya dia udah selesai makannya,meskipun makanannya masih tersisa di mangkoknya. " Seperti yang tadi gue bilang San, gue itu ngikutin ucapan Ayah saat manggil mas Adis, jadi gue enggak tau nama panjang dia. yang gue heran kenapa dia kenalan sama elu pake nama Tyo yak??? Sania hanya mengangkat kedua bahunya sambil memajukan bibirnya "yoookk lah kita balik, besok agenda kita panjang " ajak Sania sambil berlalu ke arah meja kasir. Kita sepakat tidak menyapa Mas Adis dan langsung keluar dari restoran. ** Tak berasa hari ini nerupakan hari terakir PKKMB. Selama aku berada di kampus hanya sekali ketemu dengan Mas Adis, jangan heran , biarpun satu kampus tapi kami berbeda jurusan dan berarti juga beda gedung nya. Tapi aku tetap berkirim pesan lewat chat WA, itupun yang memulai chat duluan pasti Mas Adis ,aku hanya membalas seperlu aja ,karena sadar dia sudah ada pasangan. Jadi sebisa mungkin aku menekan perasaan ku sendiri. Selama PKKMB aku mulai akrab dengan Nita dan Karin. Nita dan Karin ini anak rantau, Nita dari Jawa timur tepatnya kota Nganjuk , sedangkan Karin dari Sumatera tepatnya di kota Palembang. Mereka tinggal di Rumah Kost yang tidak terlalu jauh darii kampus. "Akirnya selesai juga PKKMB kita,,gini ya ternyata jadi mahasiswa baru rasanya...huftt " ucap Karin sambil kipas - kipas mukanya menggukan buku yang dibawanya. Kebetulan kami sekarang sedang bersantai di dekat danau buatan yang ada di depan gedung perpustakaan . Disini tidak terlalu rame suasana jadi lumayan nyaman untuk bersantai sejenak. "Alhamdulilah ,,sesuatu ya say rasanya....hahahaha" jawab si Nita dengan gaya kemayu...kami kemudian tertawa bersama..Setelah obrolan random kami, akirnya kami saling berpamitan pulang, Nita dan Karin berjalan bersama karena tempat kost mereka berdekatan, sedangkan aku berjalan sendirian ke arah gerbang timur , mereka pun tadi sempat mengajakaku untuk main ke kost mereka, namun aku tolak karena mau istirahat aja di rumah. Pas sudah mendekati gerbang aku bertemu dengan Mas Adis secara tak sengaja. "Ra...Rania.."panggil lelaki sambil menghentikan laju motornya dan membuka helm nya. Aku nengok ke arahnya sambil tersenyum " ya Mas ,,,ehhh Mas Adis" "udah mau pulang atau masih ada urusan di kampus Ra??" "Mau pulang mas, udah lelah sangat ...heheh" jawabku sambil nyengir kuda dan gigi terpampang nyata " Bareng aja yuk Ra !!!" ajak Mas Adis sambil mengambil helm satu lagi di jok motornya , kemudiain dia kasih ke aku...lah ini aku jawab aja belum udah di sodori helm aja,,ini jantung juga kenapa jedag jedug bikin tabah grogi aja ini. "ehh...enggak ngrepotiin kah Mas? "tanyaku mengurangi kecanggunganku,,tahan- tahan hati ,jantung jangan berulah ,aku membatin. "Aman Ra, yuk lah naik" kemudian Mas Adis naik dikemudi, kemudian disusul aku yang duduk di belakangnya. Aku lumayan grogi selama naik motor ,mengingat Mas Adis yang sudah memiliki pawang dan yang artinya aku harus lebih dalam nginjak rem perasaanku ini agar tidak melaju lagi. "Ra ,kita mampir beli makan di warung baso sebentar ya??? temenin aku makan bentar ya !! laper banget ini" Suara Mas Adis terdengar samar - samar di telingaku karena bisingnya suara kendaraan yang ada di jalanan yang kami lewatin ini. ehmmmm......aku hanya berdehem bingung mau jawab apa dan kemudian terdengar lagi suara lelaki ini. "Mau ya Ra??? "Ok lah kalau maksa " jawab ku sambil nyengir, entah Mas Adis liat atau enggak. *** Sampailah kita di warung Baso yang Mas Adis maksud, tempatnya tidak terlalu besar namun tempatnya bersih dan nyaman. "Kamu mau baso apa Ra?? Urat atau Telur? " tanya Mas Adis sambil duduk di depan ku yang dibatasi oleh meja panjang " ehmm yang enak apa Mas?? Mas udah sering kesini kan??" kenapa aku bisa bilang begitu !!karena tadi pas masuk penjualnya nyapa Mas Adis, seolah - olah mereka udah sering ketemu. "Baso urat nya enak Ra ,Nanti ada potongan iga nya gitu. Kamu mau coba yang baso telur ??" " Aku ngikut Mas aja deh,tapi minumnya es jeruk aja mas" " Oke...aku pesenin kedepan dulu ya Ra " Mas Adis jalan ke arah gerobak baso yang ada di dekat pintu masuk, setelah itu dia kembali ke bangku yang dia dudukin tadi. "Gimana PKKMB nya Ra ??" "Alhamdulilah , lancar aman terkendali Mas..heheh" "syukur dah kalau semua terkendali..." pembicaraan kami terjeda karena pesanan baso kami sudah datang dan dihidangkan di meja. " Wahhh porsi nya banyak banget mas, ini daging iganya juga tebel banget " aku berdecak kagum melihat porsi isian dalam mangkok "tempat ini tuh enggak terlalu ramai Ra, tapi kalo datang kesorean kadang udah abis dan tutup warung baso ini, kaya nya banyak yang order lewat online gitu." " Wajar sih Mas, rasanya seger banget ini kuah nya" Mas Adis memberi respon dengan senyum yang rasanya sampai menembus ke jantungku ,,,,duh gimana ini mau menjauh, disenyumin dikit aja jantung udah enggak bisa terkontrol detak nya , aku membatin. Di saat makanan kami sudah tinggal sedikit tiba - tiba ada suara cewek.. " Adis...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN