Brak! Pintu toilet dibuka dengan kasar. Memperlihatkan wajah seorang perempuan yang menjadi sumber perdebatan. Sasa memandang datar pemandangan di depannya. Ia langsung masuk dan mengunci pintu dari dalam. Mencegah orang lain melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka. Rafa yang posisinya membelakangi pintu, tak tau jika istrinya lah yang membuka pintu dengan kasar. Ia masih memandang Vino dengan tajam. Saat Sasa menyentuh lembut tangan Rafa yang mencengkram kerah baju Vino barulah Rafa menyadarinya. "Raf," panggil Sasa begitu lembut. Membuat amarah Rafa seolah menguar entah ke mana. Mata tajam pria itu pun berangsur kembali tenang. Hal itu membuat Vino semakin terkejut. "Balik ke sana lagi, yuk," ajak Sasa dengan suara pelannya. Ini salahnya, kurang menjaga jarak dengan Vino.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari