Malam itu, Kendrick dan Veronica akan menikmati bulan madu sebagai pasangan pengantin baru. Mereka tiba di sebuah lapangan yang cukup luas, di mana terdapat dua pesawat pribadi yang terparkir dengan megah di sana. “Ready?” tanya Kendrick dengan senyuman penuh kegembiraan, matanya berbinar menantikan reaksi Veronica. Veronica memandang sekeliling dengan heran. “Kendrick. Apakah kita akan menaiki pesawat ini?” tanyanya dengan sedikit ragu, namun juga penuh kekaguman. “Tentu saja, Sayang. Aku baru saja membelinya untukmu. Satu bulan yang lalu baru mendarat di sini. Ini, adalah hadiah pernikahan pertama yang aku berikan untukmu,” ungkap Kendrick dengan bangga, senyumnya merekah. Veronica menganga, tak percaya dengan apa yang didengarnya. Hadiah yang diberikan Kendrick sungguh tak terduga—s