Husein tersedak mendengarnya. Cowok itu mampir sebentar ke apartemen Hasan. Niatnya? Tidak ada niat. Ia hanya ingin melihat Hasan saja. Ia sudah lama tak bertemu dengan saudara kembarnya karena kesibukannya di kantor. Ia juga sering pindah-pindah kota. Sementara Hasan masih sibuk bolak-balik Jakarta-Depok untuk bekerja. "Seriusan?" Hasan mengangguk. Ia dengan senang hati mengabarkan kalau perempuan yang ia sukai akhirnya magang di rumah sakitnya sebagai mahasiswa kedokteran. Husein baru tahu hal itu. Selama ini, ia tak pernah tahu bagaimana dan apa profesi para anak-anak dari pejabat tinggi di kantornya. Ia hanya mengenal beberapa di antaranya seperti Farrel, Ferril, Ardan, Ando, Fasha, Dina, Agha, dan Vania. Selain itu, ia tidak kenal. "Dia masuk UI juga. Baru semester empat." Aaah.