Kalap

1744 Kata

"Sebelah mana, Ann?" "Masih lurus, dok." "Lewat lagi dari rumah Dina ya?" Anne mengangguk. Mereka hanya makan dan mengobrol cukup lama. Tak terasa sudah mendekati Ashar, Hasan mengajak untuk solat dulu di masjid kampus kemudian mengantar Anne pulang ke rumah. Ini perdana mengantar Anne pulang ke rumah. Meski gadis itu tak begitu banyak bicara, Hasan tetap senang karena mereka bisa jalan-jalan bersama. "Omong-omong, Ann," Eza berdeham. Anne yang duduk di belakang pun mendongak. "Si Ocha ada gangguin Ann?" Anne menggeleng. Sudah lumayan tenang hidupnya sehari ini karena gadis itu sama sekali tidak mendekat, tidak menyinyir atau semacamnya. "Gue denger dari dokter Fahri, kemarin bokap nya datang ke rumah sakit. Terus ngadep direktur kita." "Terus?" "Mau ngeluarin Ann." Hasan men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN