Sudah menjadi risiko untuk Tasya membersihkan rumah sendirian karena menolak maid yang ditawarkan Luna. Perempuan itu mengusap peluh yang berjatuhan dari pelipisnya. Di hari libur lebaran ini, Tasya membereskan lebih banyak ruang. Padahal, tidak banyak juga orang yang berkunjung ke rumah mereka. Tasya lebih banyak bekerja menggunakan otak, apa lagi kalau bukan kesibukan memikirkan cara supaya bisa mendapatkan Virgo lagi. Mata Tasya memicing, hatinya menggerutu karena Indra hanya diam saja. Lelaki itu tidak membantunya sedikit pun. Bertanya dirinya lelah saja tidak. Padahal Tasya merasa tubuhnya sudah hampir remuk, terutama pinggangnya yang harus membungkuk ketika sedang mengepel lantai. "Dia kan punya duit banyak, kenapa enggak beli alat pel yang canggih? Yang bisa ngepel sendiri gitu."