“Tante, apa Yesaya sudah pulang ke rumah?” Tanya Anya. Dia datang berkunjung ke rumah orang tua Yesaya untuk melakukan misinya. “Sudah. Kemarin dia pulang ke rumah oma Lea, karena tante sedang ada di sana. Apa Yesaya tidak memberitahu kamu, Anya?” “Belum, tante. Sepertinya Yesaya marah deh sama Anya.” “Loh? Kalian sedang bertengkar?” “Tidak juga sih, tante. Hanya saja...” Anya menurunkan wajahnya dengan memasang raut wajah sedih. “Ada apa Anya? Kok kamu kelihatan sedih seperti ini?” “Yesaya, tante...” “Kenapa Yesaya? Apa yang telah dia lakukan sama kamu sampai kamu sedih seperti ini?” “Yesaya bilang ke saya kalau dia ingin mundurin tanggal pernikahan kami, karena kata Yesaya sebenarnya dia belum siap untuk menikah. Apalagi menikah dengan Anya. Yesaya... punya... punya... wanit