Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Selamat membaca Selepas melaksanakan sholat Maghrib, Alfa dan Riana bersandar di punggung tempat tidur sembari menonton tv bersama. "Rin," panggil Alfa. Riana menoleh ke arah Alfa. "Iya?" "Bisa tolong buatkan aku teh?" Riana terdiam sejenak. Ia merasa heran karena sebelumnya Alfa tidak pernah memintanya untuk membuatkan teh. "Oke," sahutnya ringan sembari beranjak dari tempat tidur. Riana keluar dari kamar dan melangkah menuju dapur. Setelah Riana pergi, Alfa mengambil ponsel Riana di atas bantal dan membuka beberapa aplikasi sembari melakukan sesuatu pada ponsel Riana. Setelah selesai, Alfa meletakkan kembali ponsel Riana di atas bantal dengan posisi seperti semula. Beberapa menit kemudian, Riana kembali ke kamar sembari membawa secangkir teh hangat. Alfa menerima teh yang Rian