Sampai rumah aku ajak Kiara mandi setelah itu gantian aku. Aku merasa kesal dengan kelakuan Mas Arfan yang semakin hari makin keterlaluan. Ana juga gak bisa mengontrol Mas Arfan. "Ana, kamu gak bantu bibik masak?" tanyaku. "Kata Mas Arfan aku gak boleh ngapa-ngapain, Mbak," Jawab Ana. "Wah enak ya jadi kamu di manja sama suami. Kamu kan istri Kesayangan Mas Arfan pantes nurut sama suami," sindirku. "Gak gitu, Mbak," ucap Ana. "Lalu apa, beda dong sama aku yang hanya istri gak dianggap. Kalaupun aku mau kerja keras kaya apapun gak akan dipeduliin," kataku. "Mbak Kinan kok gitu," protes Ana. "Kenapa? Gak suka? Emang kenyataannya kan," bantahku. "Mas Arfan juga sayang Mbak Kinan kok," sanggah Ana. "Mana ada orang sayang tapi dibedakan. Ana...Ana jadi wanita polos amat sih kamu," ucap